Penembakan Jurnalis Senior Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh Israel Picu Kecaman Masyarakat Dunia

12 Mei 2022, 12:26 WIB
Masyarakat Dunia Kecam Israel atas Pembunuhan Shireen Abu Akleh /Twitter Shireen Abu Akleh @ShireenNasri

ZONABANTEN.com – Jurnalis senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh dilaporkan tewas usai tertembak saat bertugas meliput serangan pasukan Israel di Jenin, Palestina, pada Rabu, 11 Mei 2022 kemarin.

Shireen Abu Akleh tertembak di bagian kepala hingga membuat nyawanya tidak dapat tertolong.

Peristiwa penembakan jurnalis senior Al Jazeera tersebut pun memicu kecaman masyarakat dunia.

Di media sosial Twitter, tagar Rest in Power menjadi trending untuk mengenang Shireen Abu Akleh.

Baca Juga: Jurnalis Al Jazeera Ditembak Mati Pasukan Israel Saat Meliput di Tepi Barat Palestina

Kepergian Shireen pun membawa kesedihan khususnya bagi rekan-rekan jurnalisnya.

Dikutip ZONABANTEN.com dari Middle East Eye, pada Kamis, 12 Mei 2022, dalam pernyataan yang disampaikan oleh Shatha Hanaysha, seorang jurnalis Palestina, mengaku bahwa dirinya berada di dekat Shireen saat tertembak.

“Saya memanggil namanya tapi dia tidak bergerak,” ujar Shatha.

“Ketika saya mencoba mengulurkan tangan untuk menjangkaunya, peluru lain ditembakkan, dan saya harus tetap bersembunyi di balik pohon,” lanjutnya.

“Dan itu adalah penembak jitu Israel yang menembak ke arah kami. Kami tidak terjebak dalam baku tembak dengan pejuang Palestina seperti yang diklaim tentara Israel,” sambung Shatha.

Baca Juga: Winter Beri Bocoran, aespa akan Kedatangan 3 Orang Member Baru?

”Tidak ada pertempuran saat itu. Lokasi kejadian berada di area yang relatif terbuka, jauh dari kamp di mana pejuang Palestina tidak dapat beroperasi karena mereka akan dirugikan di sana.”

Sementara itu, seruan untuk penyelidikan penuh, independen dan transparan atas penembakan jurnalis Palestina-Amerika tersebut terus meningkat.

Hal tersebut didukung oleh tuntutan para pemimpin dan masyarakat dunia agar mereka yang bertanggung jawab atas penembakan Shireen untuk segera diadili.

Dalam sebuah pernyataan oleh Jaringan Media Al Jazeera, mereka mengutuk "pembunuhan terang-terangan" yang melanggar hukum dan norma internasional dan menyebut kematian Shireen sebagai "kejahatan keji, yang dimaksudkan untuk mencegah media memenuhi pesannya".

Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Persija Makin Dekat dengan Bek Veteran Slavia Praha, Samsul Arif Gabung Persis Solo

Al Jazeera pun menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengecam pasukan pendudukan Israel atas penargetan dan pembunuhan yang disengaja terhadap ikon pers Palestina tersebut.

Sementara itu, Kepresidenan Otoritas Palestina mengatakan pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas pembunuhan Shireen Abu Akleh dan akan membawa kasus itu ke pengadilan pidana internasional.

Seruan penyelidikan dan kecaman terhadap Israel juga disampaikan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Palestina.

Baca Juga: Hari Perawat Internasional 12 Mei 2022, Ketahui Sejarah di Balik Terciptanya Peringatan Ini

“Terkejut dengan pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang melaporkan serangan ISF di Jenin. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen untuk membawa para pelaku ke pengadilan,” kata Uni Eropa.

Kemudian dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @eye.on.palestine, memperlihatkan ratusan warga Palestina termasuk jurnalis mengiringi jasad Shireen Abu Akleh saat tiba di kantor Al Jazeera di Ramallah, Palestina.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Al Jazeera ArabNews Al Arabiya Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler