Identitas Komandan Rusia yang Diduga Memimpin Aksi Pembunuhan di Bucha Terungkap

5 April 2022, 20:22 WIB
Ilustrasi komandan rusia/unsplash.com/Alexander Jawfox /

ZONABANTEN.com – Identitas salah satu komandan tentara Rusia yang diduga memimpin pasukannya untuk melakukan aksi pembunuhan warga sipil di Bucha terungkap.

Nama komandan tentara Rusia tersebut adalah Letnan Kolonel Azatbek Omurbekov, yang diketahui menduduki wilayah Kyiv bersama pasukannya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terlihat menahan air matanya saat mengunjungi lokasi kejadian pembunuhan warga sipil pada Senin, 4 April 2022, yang diduga disebabkan oleh serangan tentara Rusia.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kediri dan Sekitarnya 4 Ramadhan 1443 H, 6 April 2022, Bisa di Download!

Zelensky didampingi oleh para prajurit pertahanan Ukraina. Mereka memasuki daerah tersebut setelah pasukan Rusia mundur. Para pejabat Ukraina telah bersumpah untuk memburu para pembunuh ratusan warga sipil.

Berdasarkan keterangan dari badan intelijen Ukraina, Letnan Kolonel Azatbek Omurbekov memimpin Brigade Senapan Bermotor Terpisah ke-64.

Bukti yang berkembang menunjukkan kebiadaban para tentara Rusia di kota Bucha, di mana para perempuan dan anak-anak ditemukan tewas setelah diperkosa dan ditembak.

Zelensky memperingatkan bahwa bukti-bukti yang lebih buruk mengenai pembunuhan massal warga sipil tersebut akan muncul jika Presiden Rusia memposisikan kembali pasukannya ke bagian tenggara.

Ukraina mengklaim bahwa Rusia telah melakukan genosida. Presiden Zelensky berencana untuk memberikan semua bukti kepada masyarakat internasional.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Sholat dan Buka Puasa Wilayah Surakarta dan sekitarnya, 4 Ramadhan 1443 H

Wakil kepala kantor Presiden Ukraina, Zhovkva mengatakan bahwa Rusia membutuhkan senjata tambahan, termasuk tank dan rudal, untuk membebaskan lebih banyak kota di Ukraina dari kendali Rusia.

Dame Barbara Woodward, duta besar Inggris untuk PBB menyebut foto-foto yang berasal dari Bucha sebagai bukti yang mengerikan, dan kemungkinan merupakan bentuk kejahatan genosida.

Sementara itu, aktivis dan detektif Ukraina telah berhasil mengidentifikasi keberadaan pasukan Omurbekov. Ia biasanya berbaris di bagian timur Rusia bersama pasukan militer Rusia lainnya.

Hingga sejauh ini, belum ada nama komandan Rusia lain yang disebutkan selain Omurbekov.

Rusia mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kejadian ini dan mengklaim Ukraina lah yang bersalah atas kejahatan perang yang terjadi di negaranya.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Adegan “A Business Proposal” Ini Tidak Direncanakan Sama Sekali Sebelum Direkam

Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia sepenuhnya menolak tuduhan palsu ini. Ia akan membuktikan bahwa pasukan militer Rusia telah meninggalkan Bucha pada 30 Maret 2022.

Antonov mengatakan bahwa pihak Ukraina selama ini hanya diam, namun mereka tiba-tiba mengunggah dan menyebarkan rekaman yang sensasional untuk menodai citra Rusia.

“Saya ingin menekankan dengan penuh tanggung jawab bahwa tidak ada satupun warga sipil yang menderita akibat kekerasan di kota itu ketika sedang dikendalikan oleh tentara Rusia,” kata Antonov dikutip dari Reuters.

“Sebaliknya, pasukan kami mengirimkan 425 ton bantuan kemanusiaan untuk warga sipil,” lanjut Antonov.

Baca Juga: Netizen: Bukan Sebuah Masalah Jika Seorang V yang Telah Dewasa Merokok

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengklaim bahwa Kyiv berkolusi dengan Barat untuk menyalahkan Rusia.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Daily Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler