Kasus Covid-19 Global Meroket, Turki Catat Rekor Harian Lebih 100 Ribu Positif, India Lewati 500 Ribu Kematian

5 Februari 2022, 14:32 WIB
Kasus Covid-19 Global Meroket, Turki Catat Rekor Harian Lebih 100 Ribu Positif, India Lewati 500 Ribu Kematian. /REUTERS/Murad Sezer

ZONABANTEN.com - Kasus Covid-19 secara global terus meroket dalam beberapa hari terakhir, terutama di beberapa negara.

Kasus Covid-19 di Turki mecatatkan rekor baru dengan 111.157 pasien positif dalam 24 jam, seperti dilaporkan The Guardian, Sabtu 5 Februari 2022.

Pada akhir Desember 2021, kasus harian di Turki hanya sekitar 20.000. Tapi sejak itu melonjak karena varian Omicron yang menular sangat cepat.

Baca Juga: Pemain Voli Profesional Kim In Hyuk Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Diketahui Sering Menghadapi Komentar Ini

Selain itu, Turki juga mencatatkan jumlah kematian harian yang tertinggi dalam empat bulan terakhir, berdasarkan data kementerian kesehatan mereka.

Data itu menunjukkan 248 orang meninggal karena Covid-19 dalam periode 24 jam yang sama, jumlah harian tertinggi sejak 4 Oktober dengan jumlah sama.

Rusia juga kembali memecahkan rekor harian kasus Covid-19 di mana jumlah penularan melonjak menjadi 168.201 orang.

Negara tersebut saat ini dihantam oleh Omicron, hingga terus memecahkan rekor harian kasus Covid-10 hampir setiap hari selama dua minggu terakhir.

Baca Juga: Festival Sungai Sekanak Lambidaro Sebagai Kawasan Wisata Baru Kota Palembang Sumatera Selatan

Begitu pula Ukraina yang ikut mencatatkan rekor tertinggi harian dengan jumlah 43.778 infeksi virus corona baru selama 24 jam terakhir.

Lalu, Polandia melaporkan 47.534 tes Covid positif dalam 24 jam terakhir, yang jadi tingkat mendekati puncak kenaikan 30 persen pada dua minggu lalu.

Inggris pun mencatat 84.053 kasus baru virus corona dan 254 kematian terkait Covid-19, menurut laporan terbaru dari pemerintah setempat.

Angka-angka itu dibandingkan dengan 88.171 kasus Covid-19 baru dan 303 kematian dalam 28 hari setelah tes positif pada Kamis 3 Februari 2022

Sekutu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang diperangi telah keluar dalam siaran, mengatakan dia "mengambil alih" di tengah baris gerbang pesta.

Baca Juga: Resmi! Arab Saudi Kini Halalkan Vaksin Booster untuk Orang yang Positif Covid-19

Ini menyusul serangkaian keberangkatan pada Kamis kemarin, yang dijuluki dengan "kehancuran di Downing Street".

Sedangkan di Asia, India mencatat jumlah kematian akibat Covid-19 secara resmi kini telah melampaui angka 500.000 jiwa pada Jumat 4 Februari 2022.

Namun, banyak ahli kesehatan mengatakan setengah juta kematian itu sebenarnya telah terlewati tahun lalu, tapi dikaburkan survei tidak akurat.

Malaysia juga mendeteksi lebih dari 7.000 infeksi Covid-19 untuk pertama kali sejak pertengahan Oktober 2021, diduga lonjakan Omicron lebih lanjut.

Sementara itu, di tengah meroketnya kasus varian Omicron secara global, Spanyol akan mencabut aturan memakai masker di luar ruang mulai pekan depan.

Baca Juga: Resep Membuat Lamb Chop Aromatik ala Vietnam

Sedang Korea Selatan memperpanjang aturan jarak sosial selama dua minggu, ketika infeksi varian Omicron melonjak.

Selain itu, mereka juga melanjutkan aturan jam malam mulai pukul sembilan malam untuk restoran, dan batasan hanya enam orang untuk pertemuan pribadi.

Di Austria, sebuah undang-undang yang mengharuskan sebagian besar orang dewasa untuk divaksinasi Covid-19 akan siap diberlakukan.

Kemudian, vaksin yang dikembangkan oleh Novavax telah disetujui oleh regulator Inggris untuk digunakan pada usia di atas 18 tahun.

Uji klinis vaksin tersebut terhadap usia 18 tahun menunjukkan dua dosis memiliki kemanjuran sekitar 90 persen terhadap gejala Covid-19.

Baca Juga: Hasil FA Cup Man Utd vs Middlesbrough, Review: Gagal Penalti, MU Tersingkir oleh Boro

Sedangkan WHO mengklaim Afrika harus meningkatkan jumlah vaksinasi Covid-19 hingga enam kali untuk mencapai target 70 persen untuk paruh pertama 2022.

Para ilmuwan di Afrika Selatan juga dikabarka sedang mengawasi sub-varian BA.2 Omicron, yang merupakan 23 persen dari sampel terbaru.

Namun, mereka mengatakan tidak ada tanda yang jelas bahwa virus BA.2 itu secara substansial berbeda dengan varian Omicron asli.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler