Gereja Saint Luke: Gereja Bersejarah yang Terletak di Wilayah Sengketa

24 Desember 2021, 10:36 WIB
Ilustrasi Gereja Saint Luke yang Bersejarah di Kashmir /Skitterphoto/pixabay.com

 

ZONABANTEN.com – Gereja Saint Luke, yang merupakan gereja berusia 135 tahun di Kashmir, kembali dibuka untuk pertama kalinya setelah tiga dekade.

Sehari sebelum hari pembukaannya, banyak orang yang berkumpul di kota utama Srinagar yang merupakan wilayah yang disengketakan.

Menjelang Natal, lonceng tradisional dan lagu-lagu religi pun bergema di gereja yang dikelola India tersebut.

Baca Juga: Ratusan Wanita Sudan Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan Soal Kasus Pelecehan Seksual

Pembukaan Gereja Saint Luke disambut antusias oleh komunitas Kristen kecil di kawasan itu dan menganggapnya sebagai mimpi yang menjadi kenyataan.

Pendeta Eric, imam yang bertanggung jawab atas gereja tersebut, mengatakan bahwa anggota komunitas telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir dan meminta pemerintah untuk membukanya.

Diketahui, Gereja Saint luke ditutup pada awal tahun 1990 ketika terjadi pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan India dimulai di wilayah mayoritas Muslim, yang merupakan jantung dari perselisihan puluhan tahun dengan negara tetangga, Pakistan.

Gereja Saint Luke memiliki daya tariknya tersendiri karena letaknya di kaki bukit kecil yang menghadap ke kuil Hindu di daerah Dalgate, Srinagar.

Baca Juga: Sikap Luar Biasa yang Dilakukan oleh 'Umar Bin Khathab' dalam Menjaga Para Wanita

Sejumlah besar pemuda Kashmir dan influencer pun sering mengabadikan Gereja Saint Luke dan mengunggahnya ke media sosial.

Dengan dibuka kembali Gereja Saint Luke, penduduk Muslim di Kashmir juga menyambut baik hal tersebut.

Farooq Ahmad Gilkar, seorang warga yang berprofesi sebagai tukang batu, mengatakan gereja itu kosong selama bertahun-tahun. Dirinya dan penduduk Muslim lainnya pun ikut senang dengan pembukaan gereja itu yang akan menjadi saksi doa lagi.

Selain itu, Farooq juga mengatakan bahwa dibukanya Gereja Saint Luke akan memperkuat ikatan antaragama di antara masyarakat.

Gereja yang dibangun oleh Missionary Society of England, Gereja Saint Luke memiliki arsitektur era kolonial bergaya gotik.

Baca Juga: Usai Dikandaskan Thailand 2-0, Ketua Federasi Sepakbola Vietnam Marah Besar Pada Wasit Al Adba Saoud Ali

Gereja Saint Luke terletak berdekatan dengan kuil Hindu Shankaracharya dan kuil suci Sufi Muslim, Syed Yaqoob, yang menggambarkan keragaman budaya wilayah Himalaya.

Sebuah fondasi batu di tengah pintu masuk gereja merupakan karya dari dokter Inggris, Dr. Arthur Neve dan Dr. Ernest Neve, sebagai bentuk kemuliaan Tuhan dan sebagai saksi Kashmir, yang dipersembahkan oleh Uskup Lahore, 12 September 1896.

Dokter Nave bersaudara merupakan pelopor pengobatan modern di Kashmir dan memperkenalkan vaksinasi untuk kolera dan cacar di wilayah Himalaya pada akhir abad ke-19.

Tahun lalu, pemerintah merenovasi gereja tersebut. Namun proses renovasi sempat terhambat karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Salut! Coldplay Gunakan Teknologi Canggih Ramah Lingkungan untuk Tur Konser Tahun 2022

Salah satu kontraktor yang terlibat dalam renovasi gereja, Muhammad Saleem, mengatakan bahwa mereka berusaha mempertahankan bentuk aslinya.

Proses renovasi gereja menggunakan karya kayu khusus, yang secara lokal dikenal sebagai “khatamband”.

Diperkirakan renovasi Gereja Saint Luke akan rampung sebelum hari perayaan Natal tiba.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler