Aktivis Lingkungan Italia Blokir Jalan di Roma Protes Krisis Iklim, Pengemudi Ludahi Aksi Mereka

17 Desember 2021, 20:20 WIB
Ilustrasi Aksi Protes /PRFM NEWS

ZONABANTEN.com – Aktivis lingkungan Italia blokir jalan utama di Roma pada Jumat, hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas krisis iklim yang belakangan terjadi di Italia. Para aktivis lingkungan Italia mendesak agar pemerintah Italia segera mengatasi krisis iklim.

Aksi mereka tidak berjalan mulus dan sempat mendapat perlakuan tidak mengenakan dari para pengemudi kendaraan.

Aktivis dari kelompok Generasi Terakhir, yang didukung oleh Extinction Rebellion, mengklaim bahwa mereka ditampar, ditendang, dan diludahi oleh pengemudi yang marah setelah mereka berkumpul di sepanjang jembatan Maglianella di jalan raya A90.

Aksi aktivis lingkungan Italia memblokir jalan di Roma merupakan kali kedelapan dalam 10 hari terakhir, di mana delapan aktivis ditangkap oleh pihak berwajib pada rabu kemarin.

Baca Juga: Mengenal Ayato Kamisato, Sosok Misterius yang Menggemparkan Fans Genshin Impact

Peter, salah satu dari tujuh orang yang melakukan protes pada jumat pagi berujar, "Saya mengekspos diri saya pada bahaya dan ketidakpastian karena saya sadar akan bahaya yang kita hadapi terhadap umat manusia."

Aksi yang dilakukan kemarin adalah kali pertama mereka melakukan protes dengan cara pemblokiran jalan.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan kesadaran terhadap krisis iklim dan kasus pengadilan sipil, yang diajukan oleh 203 penggugat dimana mereka menuntut pemerintah karena gagal mengatasi krisis iklim.

Beatrice Costantino, juru bicara Generasi Terakhir aktivis lingkungan Italia mendorong pemerintah dalam pemebentukan majelis warga.

Ini adalah strategi agar para politisi segera mengambil tindakan cepat dalam mengatasi masalah krisi iklim di Italia.

Baca Juga: Fans Bleace Jangan Ketinggalan, Anime Bleach: Sennen Kessen-hen akan Tayang Oktober 2022!

“Majelis seharusnya dibuat oleh pemerintah pada akhir 2022 dan keputusan yang diambil harus disahkan menjadi undang-undang, jadi ini bukan hanya tentang memberikan saran pemerintah,” ujar Beatrice Costantino.

Beatrice Costantino juga meminta diadakan sebuah pertemuan dengan  perdana menteri Mario Draghi dan menteri lainnya.

“Kami adalah sekelompok kecil orang tetapi kami akan mengulangi tindakan ini sampai permintaan kami diterima. Kami juga meminta pertemuan dengan [perdana menteri] Mario Draghi dan menteri lainnya. Inti pertemuan itu adalah untuk menanyakan mengapa pemerintah membiarkan warga Italia tanpa strategi menghadapi krisis iklim,” kata Beatrice.

Baca Juga: Angka Kasus Covid 19 di Australia Naik ke Level Rekor, Ini Penyebabnya!

Pasca diangkat sebagai perdana menteri pada bulan Februari lalu, Draghi membentuk kementerian untuk "transisi ekologis". Dia juga berjanji akan menempatkan lingkungan di puncak agenda pemerintahannya.

Dana pemulihan ekonomi sejumlah pascapandemi dari Uni Eropa sejumlah €59bn (£51bn) dari lebih dari €200bn Italia, sudah dialokasikan dalam investasi hijau.

Costantino menyatakan jika janji pemerintah sejauh ini hanya "pencucian hijau". “Mereka ingin memberi kesan bahwa mereka sedang memikirkan masalah, tetapi sebenarnya itu tidak cukup,”

Baca Juga: 15 Inspirasi Ucapan Tahun Baru Terbaik, Berikan Kemeriahan di Tahun 2022

Sebagaimana diketahui Italia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Gletser negara itu mencair semakin cepat dan cuaca ekstrem, seperti banjir langka yang melanda kota Catania di Sisilia pada bulan Oktober, terjadi semakin sering.

Italia mengalami gelombang panas yang panjang musim panas ini, dimana sebuah kota di Sisilia diyakini telah memecahkan rekor Eropa untuk suhu tertinggi yang terdaftar – 48,8C – pada bulan Agustus. Gelombang panas juga memperburuk kebakaran hutan, terutama di Italia selatan.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: sun.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler