Dampak dari COVID-19 Varian Omicron untuk 3 juta Muslim di Inggris

10 Desember 2021, 20:33 WIB
Dampak dari COVID-19 varian Omicron untuk 3 juta Muslim di Inggris / Pexels /

ZONABANTEN.com - Aturan baru yang diperkenalkan untuk menekan penyebaran COVID-19 varian omicron di Inggris menandakan bahwa umat Muslim di Inggris akan sekali lagi melihat pembatasan di masjid-masjid di seluruh penjuru britania raya.

Aturan baru terkait COVID-19 varian omicron di Inggris, diumumkan pada hari Kamis 9 Desember 2021 dan dimulai pada hari Jumat 10 Desember 2021, berarti orang-orang dari semua agama sekarang harus memakai masker wajah di tempat ibadah mereka.

Aturan tersebut merupakan respons terhadap jumlah kasus omicron yang berkembang pesat di Inggris, yang diyakini secara signifikan lebih menular daripada varian sebelumnya.

“Agak menyedihkan kami berada di posisi kami dengan varian baru, tapi saya pikir semua orang mengerti alasannya,” ujar Kamran Hussein, pengelola Masjid Green Lane Birmingham, salah satu masjid terbesar di Inggris

Baca Juga: Berawal dari Candaan, Vicky Kaushal Akhirnya Nikahi Katrina Kaif

“Sekarang ada lebih banyak kepercayaan dari komunitas pada para ahli yang menyebarkan informasi ini. Saya tidak berpikir itu terlalu banyak perubahan pada tahap ini untuk komunitas.”

Dia mengatakan beban kasus COVID-19 yang berkembang pesat untuk varian omicron dan delta yang saat ini dominan berarti hampir tak terhindarkan bahwa pembatasan lebih lanjut akan diberlakukan.

“Saya kira masyarakat tidak akan menganggapnya negatif,” tambahnya. “Mereka menerima alasan di balik itu. Mereka mengerti bahwa itu untuk melindungi mereka dan keluarga mereka.”

Hussein mengatakan masjidnya telah membatalkan tiga acara besar yang dijadwalkan berlangsung selama akhir pekan dan minggu-minggu mendatang karena mereka akan menarik terlalu banyak orang untuk berlangsung dengan aman.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea School 2021 Episode 5, Hari Ulang Tahun Young Joo

“Belum ada reaksi apapun orang-orang mulai memahami alasannya. Orang-orang tahu kita harus maju,” tambahnya.

“Kita tidak bisa selalu menunggu orang lain memberi tahu kita apa yang harus dilakukan, karena terkadang keputusan itu dibuat agak terlambat.”

Zaynab Siddiqui, yang biasanya menghadiri masjid-masjid London, mengatakan “Saya tidak ingin menghabiskan Ramadhan atau Idul Fitri lainnya dalam pembatasan, jadi jika pembatasan baru ini membuat hari raya nanti bisa lebih baik dari tahun kemarin, dan mereka melindungi orang tua, maka saya mendukung mereka.”

Inggris telah mengalami tiga pembatasan atau lockdown selama pandemi, dan masjid telah ditutup selama berbulan-bulan pada waktu pembatasan itu terjadi.

Baca Juga: LINK STREAMING Borneo FC vs Arema FC Kickoff 20.30 WIB 10 Desember 2021: Prediksi & Statistik

Lockdown pertama dan paling parah terjadi bersamaan dengan Ramadhan, membuat banyak keluarga umat muslim merayakan hari yang fitri di rumah saja. ***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler