Qatar dan Turki Bekerjasama Stabilkan Situasi di Afghanistan

7 Desember 2021, 09:54 WIB
Kerjasama Qatar dan Turki Stabilkan Afghanistan/Instagram @mevlutcavusoglu / /

ZONABANTEN.com – Menteri Luar Negeri Qatar menegaskan kembali posisi negaranya dalam menangani situasi di Afghanistan.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa Doha akan terus bekerja untuk meningkatkan upaya kemanusiaan dan ekonomi di negara yang dilanda perang itu.

Seperti yang dilansir oleh Aljazeera, pada Senin, 6 Desember 2021 kemarin, Sheikh Mohammed dalam konferensi pers di Doha, Qatar, mengatakan bahwa Qatar akan bekerja dengan sekutunya, Turki dan pejabat Taliban untuk memastikan bahwa bandara Internasional Kabul akan terus berfungsi.

Diketahui bandara Internasional Kabul merupakan lokasi kekacauan setelah terjadi pengambilalihan ibukota Afghanistan oleh Taliban.

Baca Juga: Fuji dan Fadly Ungkap Alasan Tak Suka Ada Orang Datang ke Rumah Mereka, Keluarga Vanessa Angel?

Kepada wartawan, Sheikh Mohammad dan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, berbicara setelah melakukan pertemuan selama dua hari sebagai bagian dari Dialog Strategis Qatar-Turki yang ketujuh.

Pertemuan tahunan yang diketuai bersama oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, diperkirakan akan berakhir dengan penandatnganan 12 MoU di berbagai bidang, di antaranya bidang militer, kesehatan, pariwisata, dan pendidikan.

Mevlut Cavusoglu juga mengatakan bahwa Turki akan terus berusaha melakukan stabilitas di Afghanistan.

Hal tersebut dilakukannya karena saat ini Afghanistan sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Berinfaklah Secara Cerdas, Kebaikan Pasti Akan Kau Dapatkan

Mevlut juga menambahkan bahwa Turki akan bekerjasama dengan Qatar untuk menawarkan bantuan kemanusiaan pada Afghanistan dan memastikan bandara Internasional Kabul tetap dibuka.

Komite Strategis Tertinggi Qatar dan Turki pertama kali dibentuk pada 2014 silam.

Sehingga Qatar dan Turki memiliki hubungan kuat dalam bidang politik, ekonomi, dan militer.

Kepada wartawan, kedua menteri itu juga menegaskan bahwa mereka telah meninjau berbagai masalah regional dan internasional lainnya.

Di antaranya adalah Qatar dan Turki membahas tentang konflik yang terjadi di Libya.

Baca Juga: Selamat! Min Hyo Rin Istri dari Taeyang Bigbang Lahirkan Anak Pertama

Selain itu, keduanya juga membahas tentang konflik yang terjadi di Suriah dan mengatakan bahwa solusi politik sangat dibutuhkan sebelum pemerintah Presiden Bashar Al-Assad kembali diundang untuk bergabung dengan Liga Arab.

Sementara itu, contoh utama dari hubungan kuat antara Qatar dan Turki adalah keberadaan pangkalan militer Turki di Qatar, yang menampung sekitar 5.000 tentara.

Pada Juni 2017 silam, saat Saudi, Bahrain, UEA, dan Mesir melakukan blokade terhadap Qatar, Turki pun meningkatkan ekspor barang-barang penting ke Qatar di seluruh blokade untuk menggantikan produk yang dulu datang melalui perbatasan darat dengan Arab Saudi atau melalui Pelabuhan Jebel Ali UEA.

Dan Dialog Strategis tersebut datang saat Turki berusaha untuk meningkatkan perannya di tengah krisis ekonomi yang diperburuk oleh pandemi virus corona.

Baca Juga: Daebak! Akun Instagram V BTS Kalahkan Rekor Angelina Jolie dan Billie Eilish

Diperkirakan Erdogan juga akan mengunjungi UEA pada Februari 2022 dan baru-baru ini Ankara berencana menghidupkan kembali hubungan dengan Mesir dan Arab Saudi.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler