Pertahanan Udara Diserang, Taiwan Marah! Kirim Pesawat Tempur untuk Peringati China

2 Oktober 2021, 21:40 WIB
Pertahanan Udara Diserang, Taiwan Marah! Kirim Pesawat Tempur untuk Peringati China /REUTERS/Stringer

ZONABANTEN.com - Beijing menandai berdirinya Republik Rakyat China dengan serangan terbesar yang pernah dilakukan oleh angkatan udara China ke zona pertahanan udara Taiwan.

Serangan tersebuat memicu kemarahan dari Taiwan.

Pulau yang diperintah secara demokratis namun diklaim oleh China itu telah mengeluh selama lebih dari satu tahun karena misi angkatan udara China, yang seringkali menyerang bagian barat daya zona pertahanan udaranya dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Thomas Uber Cup 2020 dan Perwakilan Indonesia, Ada Kevin Sanjaya hingga Greysia Polii

Pejuang Taiwan bergegas melawan 38 pesawat China dalam dua gelombang pada hari Jumat, kata Kementerian Pertahanan Taiwan dikutip dari Reuters.

Dikatakan bahwa Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

"China telah terlibat secara serampangan dalam agresi militer, merusak perdamaian regional," kata Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang kepada wartawan pada Sabtu pagi.

Baca Juga: Terkini, Gempa Bumi 5,9 SR Guncang Perbatasan Peru-Brazil

Gelombang serangan pertama terdiri dari 18 J-16 dan empat jet tempur Su-30 ditambah dua pembom H-6 berkemampuan nuklir dan sebuah pesawat anti-kapal selam, sedangkan yang kedua memiliki 10 J-16, 2 H-6  kata kementerian itu.

Gelombang pertama pesawat China semuanya terbang di daerah yang dekat dengan Kepulauan Pratas, dengan dua pembom terbang paling dekat dengan atol, menurut peta yang dikeluarkan oleh kementerian.

Kelompok kedua terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina, jalur air utama yang menghubungkan Pasifik dengan Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Baca Juga: Presiden Filipina, Rodrigo Duterte Putuskan Pensiun dari Dunia Politik Usai Masa Jabatannya Berakhir

Pada hari Sabtu, kementerian melaporkan serangan lebih lanjut, kali ini melibatkan 20 pesawat, semua pesawat tempur selain dua pesawat anti-kapal selam. Mereka juga terbang di sekitar Pratas.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menambahkan kecamannya, tweeting pada hari Sabtu bahwa serangan mendadak memastikan Jumat "bukan hari yang baik".

"Mengancam? Tentu saja," tambahnya.

Hingga saat ini pihak China belum memberikan komentar.

Baca Juga: Varian Delta Merebak, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Seluruh Dunia Mencapai 5 Juta Jiwa

Sebelumnya dikatakan bahwa penerbangan semacam itu untuk melindungi kedaulatan negara dan bertujuan melawan "kolusi" antara Taiwan dan Amerika Serikat yang pendukung internasional terpenting pulau itu.

Serangan terbesar sebelumnya terjadi pada bulan Juni, yang melibatkan 28 pesawat angkatan udara China.

China telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk mencoba memaksa Taiwan menerima kedaulatan China.

Baca Juga: Mensos Risma Teriak dan ‘Ngamuk’: Tak Tembak Kamu, Fahri Hamzah Buka Suara Kepada Warga Gorontalo

Taiwan mengatakan bahwa ia adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler