Menyedihkan! Ini Pulau Tempat Tinggal Pengungsi Rohingya, Terpencil dan Sering terjadi Badai

4 Desember 2020, 16:48 WIB
Ilustrasi pengungsi muslim rohingya di bangladesh /Gerd Altmann/Pixabay

ZONABANTEN.com - Pulau ini akan menjadi tempat tinggal pengungsi Rohingya. Pulau itu bernama pulau Bhasan Char juga dikenal sebagai Char Piya.

Lokasinya di Hatiya Upazila, Bangladesh.

Letaknya di Teluk Benggala, sekitar 6 kilometer dari pulau Sandwip dan 37 mil dari daratan.

Baca Juga: Update Corona DKI Jakarta Jumat 4 Desember 2020, Sumbang 1.032 Kasus Positif Covid 19 dan 935 Sembuh 

Pulau Bashan Char sendiri terbentuk oleh endapan lumpur Himalaya pada tahun 2006.

Pulau Bashan Char di bangladesh adalah pulau terpencil yang berukuran 52 kilometer persegi atau seluas 13.000 hektare.

Pulau ini merupakan salah satu pulau dengan jalur berlumpur di Teluk Benggala dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Hati-hati! Ini Weton Paling Berbahaya menurut Primbon Jawa 

Angkatan Laut Bangladesh telah membangun tempat berlindung di pulau Bhashan Char untuk setidaknya 100.000 pengungsi Rohingya.

Untuk menanggulangi masalah pulau yang sering terendam, pemerintah Bangladesh juga telah membangun tanggul anti banjir setinggi tiga meter.

Penduduk setempat mengatakan air pasang membanjiri pulau itu beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Di Balik Drama True Beauty, Para Pemeran Takut Gagal Puaskan Ekspektasi Pemirsa seperti di Komik 

Ditambah cuaca ekstrim seperti angin topan yang sering terjadi di wilayah tersebut.

Cuaca ekstrim di pulau Bhashan Char dapat menyebabkan gelombang badai setinggi empat atau lima meter.

Bangladesh mulai memindahkan setidaknya 2.500 pengungsi Rohingnya ke pulau Bhashan Char.

Baca Juga: 10 Video Musik yang Paling Banyak Ditonton di Korea, Versi YouTube, BTS Dynamite di Posisi Pertama 

Polisi mengatakan lebih banyak bus akan berangkat Kamis malam, dengan para pejabat sebelumnya mengatakan mereka berencana untuk memindahkan total 2.500 pengungsi Rohingya pada tahap pertama.

Namun, kelompok hak asasi manusia termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International menuduh bahwa beberapa pengungsi telah dipaksa pergi.

Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Bangladesh mengatakan bahwa mereka "tidak terlibat" dan memiliki "informasi terbatas" dalam proses pemindahan pengungsi Rohingya.

Baca Juga: Cek Google Sekarang! Ada Gambar Noken Papua Indonesia di Google Doodle Hari Ini 

Dikatakan, PBB tidak diizinkan secara independen untuk menilai "keamanan, kelayakan, dan keberlanjutan" pulau Bashar Char sebagai tempat tinggal.

PBB meminta akses pengungsi “harus dapat membuat keputusan yang bebas dan terinformasi tentang relokasi”.

Selanjutnya begitu mereka berada di pulau Bashan Char mereka harus memiliki akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan, serta dapat pergi jika mereka mau.

Baca Juga: Keju Kambing: Nutrisi, Manfaat Kesehatan dan Cara Memakannya 

Tapi Menteri Luar Negeri Bangladesh A.K. Abdul Momen menyebut klaim kelompok hak asasi itu sebagai "kebohongan yang tidak mendasar", dan mengatakan fasilitas di pulau itu "jauh lebih baik" daripada di kamp pengungsian.

Beberapa aktivis hak asasi lokal mengatakan beberapa keluarga telah setuju untuk pindah ke pulau Bashar Char karena situasi hukum dan ketertiban yang membahayakan di kamp-kamp pengungsian.

Baca Juga: FKUB Diminta Gunakan Medsos Untuk Jangkau Generasi Muda Banten 

Sejak bulan Mei, pulau tersebut telah menjadi rumah bagi 306 pengungsi Rohingya yang dicegat dari kapal di jalur laut berbahaya menuju Malaysia dan Indonesia.***

Editor: Julian

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler