Samizdat, Koran yang Berada dalam Pengasingan

- 13 Februari 2024, 12:55 WIB
Samidzat, koran yang berada dalam pengasingan.
Samidzat, koran yang berada dalam pengasingan. /damiancordones.com
ZONABANTEN.COM - Koran seringkali merupakan jendela kepada dunia. Di dalam sebuah koran, tercetak berita, baik menggunakan media gambar, artikel, atau media-media lainnya. Seorang wartawan, atau penulis di koran, diharapkan dapat menulis berita sesuai dengan apa adanya, dan sesuai dengan fakta. 
 
Namun seringkali, itu tidak terjadi. Dalam penyuntingan berita, seringkali terdapat ketidak fokusan editor, ataupun penulis dalam merangkum berita. Tentunya ini tidak diharapkan oleh para pembaca, namun faktanya seringkali ini terjadi tidak hanya karena kecerobohan yang datang dari pihak editor ataupun penulis, namun dari pihak Pemerintah. 
 
Penyensoran berita dan pencabutan hak menulis atau menyunting berita seringkali membelenggu kehidupan seorang wartawan dan penulis. Tidak terkecuali di Uni Soviet. Negara yang sekarang sudah menjadi Rusia tersebut, sempat melalui fase dimana mereka dipimpin oleh seseorang yang bernama Joseph Stalin. 
 
Joseph Stalin memimpin Uni Soviet dari tahun 1927 hingga kematiannya pada bulan Maret 1953. Pada masa tersebut, Stalin terkenal bertindak kejam dimana ia membunuh ribuan bahkan jutaan warga Uni Soviet, terutama pada masa Holodmor dimana ia menyebabkan kelaparan massal terjadi di Ukraina antara tahun 1932-1933. 
 
 
Di Bawah Pimpinan Joseph Stalin, tidak terdapat kebebasan berpendapat. Hal ini terjadi sampai dengan Kruschev menggantikan Stalin setelah terdapat vacum kekuasaan dari 1953-1956 setelah meninggalnya Stalin. Sejak 1956 itu pun Kruschev menjadi pemimpin Uni Soviet. 
 
Pada awal-awal masa Kruschev, terdapat semacam  kebebasan pers, namun ini hanya berlangsung sebentar saja. Setelah itu kebebasan pers kembali dibelenggu. Hal ini tentu membuat banyak rakyat Uni Soviet tidak puas, sebab Uni Soviet (sekarang Rusia) merupakan negara yang gemar membaca. 
 
Di Uni Soviet, untuk menerbitkan sebuah berita, berita tersebut harus lolos dari uji penyensoran Dirjen Perlindungan Rahasia Negara (GLAVLIT). Lembaga ini memiliki tugas menyensor buku-buku, berita-berita, dan karya-karya sastra asing yang terbit di Uni Soviet. Apabila sebuah karya sastra terbukti melanggar ketentuan GLAVLIT, maka penerbitan tidak akan dilakukan. 
 
Hal ini pun membuat beberapa kelompok pembangkang merasa tidak puas. Oleh sebab itu pada pertengahan tahun 1950 an, ditemukan koran Samizdat. Samizdat berarti "Publikasi Mandiri". Ini berarti para penulis mempublikasi, menyunting, dan menulis artikel atau karya mereka secara mandiri. Samizdat ini tentu berbeda dengan Golizdat yang berarti "Publikasi pemerintah". 
 
 
Samizdat ditemukan untuk melawan penyensoran publikasi karya dan sastra. Mereka melakukannya dengan cara membeli karya-karya penulis asal Uni Soviet dan mengumpulkannya ke dalam satu Jilidan. Cara penyebaran Samizdat pun dilakukan dengan fisik. Seseorang akan membeli samizdat dari luar negeri, dan menyebarkannya ke tangan-tangan teman-temannya yang lain. 
 
Samizdat  biasanya tersedia tersedia dalam bentuk salinan tulis tangan, atau mesin ketik. Selain menggunakan sarana mesin ketik, mereka menggunakan kertas karbon untuk mempermudah produksi. Samizdat ini tidak hanya menyebarkan karya sastra, namun juga musik. Untuk menyebarkan karya musik, mereka menggunakan potongan jarum fonograf buatan tangan ke film bekas rontgen dan kemudian direkam ke pita perekam, dan direkam kembali. 
 
Samizdat ini memiliki publikasi yang cukup luas, mulai dari kalangan pejabat, kalangan pembangkang, dan kalangan rakyat kecil. Pada umumnya, seseorang mendapatkan Samizdat dari tangan seorang temannya, atau ia beli di pasar gelap.
 
Karena sering mendarat di tangan para pejabat, Para pencetak, penulis, dan penyebar Samizdat ini seringkali diajukan ke meja pengadilan, seperti pada kasus Yuri Daniel dan Andrei Sinyavsky yang dikenakan hukuman karena dianggap melakukan tindakan agitasi dan propaganda anti-soviet.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x