ZONABANTEN.com – Aglaonema masih menjadi primadona sebagai tanaman hias hingga saat ini. Warna daunya menjadi pemikat bagi setiap mata yang melihatnya.
Keindahan dari Aglaonema memang sudah tidak diragukan lagi coraknya beragam mulai dari yang berwarna putih, kuning, hijau hingga merah dan saat ini ada berwarna tembaga.
Penyiraman air untuk Aglaonema tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Akibatnya bisa fatal dan mungkin akan berujung kematian.
Baca Juga: Ingin Aglaonema Berdaun Menor dan Subur, Jangan Lakukan Kesalahan Ini
Perlu diketahui Aglaonema adalah tanaman yang tidak menyukai media tanah yang basah apalagi menggenang dan lebih menggemari tanah yang lembab.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah porous sebagai media tanam, agar air siraman tidak menggenang dan mengendap pada dasar pot yang akan mengakibatkan kebusukan pada akar.
Penyiraman Aglaonema juga dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah kondisi cuaca serta ketinggian dari tempat tanam.
Besar kecilnya Aglaonema juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan banyak sedikitnya air yang diperlukan.
Berikut beberapa tanda jika Aglaonema terlalu banyak disiram oleh air:
- Terserang Jamur
Media tanam yang basah akan menyuburkan pertumbuhan dari jamur karena faktor kelembaban yang tinggi. Fusarium adalah jamur yang menjadi momok menakutkan bagi pertumbuhan Aglaonema.
Jamur ini mulanya akan menyerang akar, batang hingga daun jika tidak segera ditangani dan perkembangan jamur semakin merajalela Aglaonema bisa terancam mati.
- Daun Layu dan Menguning Hingga Kecoklatan
Mulanya pertumbuhan daun baru akan mengecil dari yang semestinya. Selanjutnya daun tersebut akan berangsur-angsur layu hal ini disebabkan akar yang membusuk karena media tanam yang tergenang oleh air.
Selain layunya daun warna daun juga bisa berubah menjadi warna kuning hingga kecoklatan dan jika tidak ditangani akan berujung kematian.***