Network
ZONABANTEN.com – Tidak semua orang jatuh cinta di saat yang sama. Umumnya, perasaan tumbuh setelah menghabiskan waktu lama bersama seseorang, namun ada juga yang mengaku bahwa mereka merasakan cinta pada pandangan pertama.
Nah, apakah ini betul-betul dapat terjadi? Sebagian orang menganggap cinta pada pandangan pertama hanya mitos belaka, namun betulkah itu tidak nyata?
Ternyata cinta pada pandangan pertama bukan suatu hal yang tidak memungkinkan, menurut sejumlah studi psikologis serta antropologis.
Baca Juga: Direktur FK Senica Kirim Pesan untuk Indonesia Usai Mundur dari Jabatannya, Mau Beli Klub Liga 1?
Ahli antropologi biologi Dr. Helen Fischer mengungkapkan bahwa sama seperti perasaan lain, rasa suka dapat tumbuh secara instan sehingga menyebabkan cinta pada pandangan pertama.
"Dari pemikiran yang murni biologis, ini adalah sirkuit otak. Ini adalah sistem otak. Ini seperti sistem ketakutan. Ini seperti sistem kemarahan. Anda bisa langsung marah, Anda bisa langsung ketakutan, dan saya pikir Anda bisa jatuh cinta secara langsung,” ucapnya.
Menurutnya, perasaan tersebut adalah salah satu dari tiga sistem otak yang berevolusi untuk keperluan berkembang biak.
"Salah satunya adalah dorongan seks (nafsu). Yang lainnya adalah perasaan cinta romantis yang intens - cinta obsesif, jatuh cinta, tergila-gila, apa pun Anda ingin menyebutnya - dan yang ketiga adalah perasaan keterikatan yang dalam," katanya.
Perubahan ini memungkinkan manusia untuk dapat memusatkan perhatiannya kepada satu individu tertentu dan mempermudah terjadinya proses berkembang biak.
