Network
ZONABANTEN.com - Dengan adanya konsep fesyen sirkular atau circural fashion membuat masyarakat terdorong untuk lebih sadar dalam mengonsumsi produk-produk fesyen.
Fasion yang terus berputar menjadikan konsumen membeli produk-produk baru agar terlihat mengikuti perkembangan tren, memiliki gaya sendiri dan tidak ketinggalam zaman.
Dikutip dari antaranews.com legenda fasyen dunia Yves Saint Laurent mengatakan, fashion fades, style is internal. Artinya, gaya merupakan sesuatu yang kita bawa di dalam diri kita, bukan sekadar menggunakan pakaian keluaran terbaru.
Dengan lebih mengutamakan fungsi, memperhatikan kualitas, dan memilih desain yang mudah dipadupadankan, kita dapat berkreasi dari pakaian yang kita kenakan lebih universal dan abadi. Secara tidal langsung kita mengurangi sampai dari limbah tekstil.
Baca Juga: Bansos PBI Februari 2022 Bisa Dicairkan Besok, Cek Nama Anda Disini Sebelum Terlambat!
Secara sederhana fesyen sirkular mengartikan sebagai produk mode yang dirancang, diproduksi, bersumber, serta dilengkapi manfaat dari sebuah rantai produksi dan konsumsi. Sehingga menggunakan sumber daya dengan efisien (resource efficiency).
Sejak masa Covid-19 dua tahun lalu, telah menjadi titik balik industri fesyen nasional. Pandemi telah memperlambat proses produksi dan supply chain ritel. Sehingga dunia fesyen mengubah kebiasaan yang drastis dalam kebiasaan berbelanja. Agar tetap bertahan di masa pandemi, dunia fesyen juga telah menyesuaikan desain pakaian yang lebih mengedepankan aspek fungsi.
Fesyen sirkular memastikan daya guna garmen tetap berputar. Mulai dari rancangan pakaian, berapa lama daya pakainnya, pemilihan bahan pakaian yang berkelanjutan, serta sampai proses produksi untuk mendukung kesejahteraan pekerja. Penerapan fesyen sirkular juga telah berkontribusi dalam penerapan meminimalkan limbah dan polusi dari industri tekstil.
Baca Juga: Panduan Merawat Aglonema, Tanaman Hias Unik Pembersih Udara dalam Ruangan
