Mengenal Badai Sitokin, Pengancam Jiwa Para Pasien Covid-19

- 5 Mei 2020, 16:26 WIB
Petugas medis memberikan tanda cinta dari dalam ruang perawatan pasien COVID-19 yang baru saja diluncurkan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia per Jumat (1/5) secara kumulatif mencapai 10.551, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 1.591 orang dan jumlah pasien meninggal sebanyak 800 jiwa.
Petugas medis memberikan tanda cinta dari dalam ruang perawatan pasien COVID-19 yang baru saja diluncurkan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia per Jumat (1/5) secara kumulatif mencapai 10.551, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 1.591 orang dan jumlah pasien meninggal sebanyak 800 jiwa. /- Foto: ANTARA /Aditya Pradana Putra/aww/aa.

Badai sitokin, disebut-sebut sebagai salah sau penyebab sebagian pasien Covid 19 meninggal dunia.Apa sih sitokin itu?

Sitokin sebenarnya adalah bentuk respons imunitas tubuh ketika melawan virus.

Menurut Randy Cron, Profesor dari University of Alabama, sitokin berfungsi untuk menangkal infeksi. Namun, ketika sitokin yang keluar jumlahnya tak terkontrol, justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan, yang dikenal sebagai badai sitokin (cytokine storm).

Baca Juga: Reaksi Emosi Yang Dapat Muncul Saat Pandemi Covid-19, Oleh : dr. Lahargo Kembaren, SpKJ*

“Sitokin yang meningkat tak terkendali akan menyerang organ-organ lain yang sehat, menyebabkan peradangan, bahkan bisa sampai menyebabkan kegagalan organ yang menuju kematian,” kata Randy Cron.


Apa hubungannya badai sitokin dengan virus corona?

Dalam penelitian terbaru di Tiongkok yang meneliti 150 pasien Covid-19 di Tiongkok, yang terdiri atas 68 pasien meninggal dan 82 pasien sembuh, ditemukan adanya perbedaan signifikan dari jumlah sel darah putih, limfosit, platelet dan albumin, juga bilirubin dan unsur-unsur lain dalam darah pada pasien sembuh dan pasien yang meninggal dunia.

Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Turut Mendoakan Didi Kempot

Dari penelitian itu disimpulkan bahwa Covid 19 telah mengaktifkan sitokin, menyebabkan badai sitokin, dan kemudian mengakibatkan kerusakan berbagai fungsi organ tubuh, yang menuju pada kematian.

Peneltian yang dilakukan oleh Qiurong Ruan, Ku Yang, Wenxia Wang, Lingyu Jiang, dan Jianxin Song ini telah dipublikasikan di Springer.com.*** (Tim Zona Banten/ VSU)

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Springer.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x