Hal tersebut juga sejalan dengan firman-Nya, prasangka Allah subhanahu wa ta’ala sesuai dengan prasangka hambanya.
Ketika seseorang berprasangka baik terhadap dirinya, bahwa ia akan sukses dengan pencapaian yang tinggi.
Maka Allah subhanahu wa ta’ala akan membantunya dalam bentuk kerja kerasnya, hingga ia dapat mencapai level tersebut.
Hal di atas dapat menjawab pertanyaan, mengapa kebanyakan orang miskin melahirkan orang miskin, dan mengapa kebanyakan orang kaya melahirkan orang kaya.
Secara sederhana pikiran seseorang akan menjawab seperti apa ia kelak. Tentunya diimbangi dengan usaha, kerja keras dan peluang yang memadai.
Kemiskinan pikiran lebih parah dari miskin itu sendiri. Sebab, kemiskinan pikiran dapat menghapus mimpi dan harapan besar yang dimiliki oleh seseorang.
Padahal jika ia mau bekerja keras dan berdoa, Allah akan mudahkan jalan-Nya. Hal tersebut yang membuat banyak orang terjebak dalam pola hidup yang tidak dapat membuat ia kaya dan sukses.
Pikiran memiliki fungsi besar sebagai batas pencapaian bisnis, karir, dan hidup seseorang. Pikiran yang besar akan membentuk semesta hidup seseorang menjadi besar.***