Sebenarnya Darimanakah Tahi Lalat atau Nevus Pigmentosus Berasal? Apakah Benar Ada yang Berbahaya?

- 31 Desember 2021, 16:17 WIB
Sebenarnya darimanakah tahi lalat atau nevus pigmentosus berasal? apakah benar dari lalat yang menempel pada kulit?.
Sebenarnya darimanakah tahi lalat atau nevus pigmentosus berasal? apakah benar dari lalat yang menempel pada kulit?. /pexels.com/Elizaveta Dushechkina

ZONABANTEN.com - Sepertinya semua orang memiliki tahi lalat dengan bentuk, jenis, dan ukuran yang berbeda-beda.

Tapi ternyata tidak semua tahi lalat itu baik, ternyata ada beberapa tahi lalat yang berbahaya bagi tubuh.

Tahi lalat jenis ini memiliki ukuran, bentuk, dan jenis yang berbeda dari biasanya, bisa jadi itu adalah salah satu gejala awal penyakit kanker kulit.

Tahi lalat atau nevus pigmentosus adalah bintik kecil berwarna coklat atau kehitaman yang berada di atas permukaan kulit.

Baca Juga: Elkan Baggott Bikin Fans Timnas Indonesia Patah Hati, Ternyata Ini Alasannya

Tahi lalat terbentuk dari sel penghasil warna atau pigmen kulit yang bernama melanosit yang berkelompok.

Ketika terpapar matahari melanosit menghasilkan lebih banyak melanin. Melanin yang tidak menyebar secara merata, akan tertumpuk di satu titik pada kulit yang membentuk tahi lalat.
Makanya tahi lalat lebih sering muncul dibagian tubuh yang sering terkena paparan sinar matahari, seperti wajah, lengan, dan leher.

Namun, terlalu sering terkena paparan sinar matahari bisa merusak gen yang memicu keganasan pada sel atau kanker pada kulit.

Ada beberapa tanda bahaya tahi lalat yang merupakan gejala dari jenis kanker kulit ganas bernama melanoma maligna.

Baca Juga: Mengejutkan, Asisten Digital Ini Menantang Seorang Anak untuk Menyetrum Dirinya Sendiri!

Dalam membedakan antara tahi lalat normal dan melanoma maligna dengan menggunakan prinsip 'ABCDE'.

- A (Asymmetry)

Tahi lalat yang berbahaya akan memiliki bentuk yang tidak simetris.

- B (Border)

Tahi lalat yang berbahaya memiliki bentuk yang tidak jelas dan tidak beraturan di kulit.

- C (Color)

Baca Juga: Nyi Roro Kidul Beri Pesan Mengejutkan Jelang Malam Tahun Baru 2022, Eyang Jati: Awas Bencana Dahsyat

Tahi lalat yang berbahaya tidak hanya memiliki satu warna. Warnanya bisa bercampur hitam pekat, cokelat, merah, bahkan putih.

- D (Diameter)

Tahi lalat yang berbahaya biasanya memiliki ukuran lebih dari 6 milimeter.

-E (Evolution)

Tahi lalat yang mengalami perubahan mulai dari bentuk, ukuran yang dapat membesar dengan cepat, perubahan warna, permukaan menjadi bersisik atau berdarah, atau berubah menjadi gatal atau perih.

Tidak disarankan menggaruk tahi lalat atau mencabut bulu yang ada di tahi lalat, karena umumnya tahi lalat yang ditumbuhi bulu tidak berbahaya.

Baca Juga: PROPER 2021 Diraih oleh PGE Sebagai Ajang Pernghargaan Tertinggi Bidang Lingkungan Hidup

Tapi tahi lalat bisa menjadi berbahaya jika sering dicabut bulunya dengan kasar dan berdarah, sehingga menyebabkan iritasi.

Jika mengalami masalah pada tahi lalat segerakan periksakan ke dokter.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: YouTube ini kata dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah