Disamping pamali, Haris menjelaskan fenomena sixth sense juga diyakini sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dijadikan falsafah hidup.
Penggunaan sixth sense ini memiliki latar belakang tujuan yang berbeda-beda, termasuk salah satunya sebagai media untuk menyembuhkan penyakit.
Salah satu bukti kepercayaan ini bisa dilihat dari munculnya primbon, serat-serat, atau kitab-kitab tradisional yang berisi rumusan dan prediksi yang akan terjadi kemudian.
Baca Juga: Timnas Indonesia Menang, Mengoyak Pertahanan Malaysia Irfan Jaya Jadi Pahlawan Garuda
2. Media Melawan Kolonialisme
Selain digunakan sebagai pengetahuan alternatif, mistisisme dalam kehidupan masyarakat Indonesia juga digunakan sebagai media melawan kolonial Belanda.
Salah satu buktinya dapat dilihat dari kesenian yang berkembang di Banten, yang dikenal dengan sebutan Debus.
Dalam Jurnal Patanjala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, Euis Trisnawati menjelaskan, Debus Banten pada awalnya digunakan sebagai media penyebaran Islam.
Namun pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa,seni Debus ini digunakan untuk membangkitkan semangat juang rakyat Banten.