Penelitian ini dilakukan oleh 139 wanita yang rata-rata berusia 55 tahun untuk mengisi kuisioner dan menyerahkan sampel darah.
“ini memberikan kami perspektif yang unik, mereka memiliki stress dan peradangan yang lebih rendah dari biasanya,”ungkapnya.
Oleh karena itu, survei ini menilai bahwa kepuasan hubungan mulai dari tingkat kebahagiaan, tingkat keharmonisan dan tingkat kenyamanan membawa dampak positif bagi pengidap kanker untuk mengurangi stress dan penyakit lainnya yang kemungkinan dapat timbul.
“Penelitian ini menunjukkan pentingnya membina hubungan para pengidap kanker. Ini dapat meningkatkan kesehatan mereka dalam jangka panjang” pungkasnya.***(Septiana Wulandari/Jurnal Presisi)