Diet Fleksibel: Manfaat Kesehatan, Makanan Untuk Dimakan & Dihindari, Contoh Rencana Makan

- 4 Desember 2020, 10:15 WIB
Ilustrasi Sarapan
Ilustrasi Sarapan /Pixabay

ZONABANTEN.com - Diet fleksibel, juga disebut diet semi-vegetarian adalah pola makan nabati yang semakin populer yang menekankan pada makan makanan nabati dan memungkinkan untuk konsumsi daging sesekali dalam jumlah sedang.

Ada banyak alasan mengapa orang menerapkan diet fleksibel, ini termasuk pembatasan agama, kesadaran kesehatan, manajemen berat badan dan masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan hewan atau hak-hak hewan.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai diet fleksibel dan makanan apa yang harus dimakan dan dihindari.

Apa Itu Diet Fleksibel?

Kata flexitarian merupakan kombinasi dari dua kata 'fleksibel' dan 'vegetarian', yang berarti pola makan memberikan pendekatan vegetarian yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan pola makan vegetarian atau vegan lainnya.

Baca Juga: 3 Zodiak Yang Paling Cocok Menikah Dengan Libra

Pola makan fleksibel menyarankan Anda untuk menuai manfaat dari pola makan vegetarian tanpa sama sekali menghilangkan produk hewani dari makanan.

Untuk menjalankan program diet ini,  Anda harus lebih banyak makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan dan biji-bijian serta biji-bijian sambil tetap menikmati daging dalam jumlah sedang.

Diet cocok untuk semua orang yang ingin makan makanan yang sehat dan bergizi tetapi tidak ingin menyerah pada kesenangan daging mereka.

Diet flexitarian dikembangkan oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner pada tahun 2009 yang menerbitkan buku berjudul The Flexitarian Diet: The Mostly Vegetarian Way to Lose Weight, Be Healthier, Prevent Disease and Add Years to Your Life.

Diet fleksibel didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

- Mengkonsumsi lebih banyak makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Asupan protein dari makanan nabati.
- Fleksibel dalam diet Anda di mana Anda bisa makan daging dan produk hewani lainnya dalam jumlah sedang.
- Mengonsumsi lebih sedikit makanan olahan dan membatasi tambahan gula dan permen.

Pada tahun 2019, diet flexitarian menduduki peringkat no. 3 dalam kategori Diet Terbaik Secara Keseluruhan, dalam hal mempromosikan kesehatan jangka panjang dan mencegah penyakit.

Manfaat Kesehatan Dari Diet Fleksibel

1. Membantu menurunkan berat badan

Sebuah studi penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang kelebihan berat badan yang diberi lima pola makan nabati yang berbeda seperti vegan, vegetarian, pesco-vegetarian, semi-vegetarian dan diet omnivora menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penurunan berat badan.

Baca Juga: Menurut Primbon Jawa, Kalau Pekerjaan Sesuai dengan Weton Anda, Bisa Tajir Melintir

Studi tahun 2015 lainnya melaporkan bahwa wanita pasca menopause yang mempertahankan diet semi-vegetarian selama lebih dari 20 tahun memiliki berat badan, indeks massa tubuh (BMI) dan persentase lemak tubuh yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan non-vegetarian.

2. Mengontrol tingkat tekanan darah

Diet fleksibel dapat membantu menstabilkan tingkat tekanan darah Anda. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa mengikuti diet fleksibel menurunkan tingkat tekanan darah dan BMI.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

3. Mengurangi risiko diabetes

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita pasca-menopause yang mengikuti diet semi-vegetarian untuk jangka panjang memiliki kadar glukosa dan insulin yang lebih rendah secara signifikan.

Studi 2009 lainnya yang diterbitkan di Diabetes Care menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 lebih rendah pada semi-vegetarian daripada non-vegetarian.

4. Dapat mengatasi kanker

Memperbanyak konsumsi buah, sayur, polong-polongan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian terbukti dapat mencegah kanker.

Halaman:

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x