Tata Cara Pengakuan Dosa dan Doa Tobat Katolik

12 Maret 2024, 16:08 WIB
Pengakuan dosa adalah upaya penting untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah /Pixabay/Jingoba/

ZONABANTEN.com - Menyambut perayaan Paskah, Gereja Katolik mendorong umatnya untuk melaksanakan pengakuan dosa, sebagai bentuk pertobatan.

Pengakuan dosa atau yang dikenal juga sebagai sakramen rekonsiliasi, merupakan upaya gereja untuk memperbaiki dan mempersatukan kembali hubungan manusia dengan Allah.

Gereja Katolik percaya bahwa hubungan manusia dengan Allah telah rusak akibat dosa atau pembangkangan yang dilakukan manusia.

Sementara dalam Roma (6:23) upah dosa adalah maut, maka dari itu pengakuan dosa dihadapan Allah adalah hal yang penting.

 Baca Juga: Revitalisasi Pasar Anyar Kota Tangerang Dimulai, Pedagang Berharap Prosesnya Cepat Selesai

Dalam Gereja Katolik, pelaksanaan pengakuan dosa sebenarnya adalah hal yang umum, karena dapat dilakukan tak melulu harus menunggu Paskah atau Natal.

Tetapi meski begitu mungkin masih ada umat Katolik yang belum pernah melakukannya, sehingga tidak mengerti proses yang harus dijalani.

Maka dari itu, untuk lebih mengenal proses pengakuan dosa di Gereja Katolik, berikut adalah tata cara pengakuan dosa dilengkapi dengan doa tobat Katolik.

 Baca Juga: 5 Tips Puasa bagi Penderita Asam Lambung, Salah Satunya Hindari Minuman Berkafein

Tata Cara Pengakuan Dosa

Umumnya akan disediakan bilik khusus untuk melaksanakan pengakuan dosa, dimana Imam telah menunggu di dalamnya.

Antara Imam dan umat  umumnya akan dipisah oleh sebuah sekat, demi menjaga anonimitas dari pelaku pengaku dosa.

 

 

  1. Setelah berlutut dihadapan Imam, pengaku dosa akan diarahkan untuk membuat tanda salib, sebagai permulaan proses pertobatan.
  2. Pengaku dosa kemudian harus mengakui kapan terakhir kali menerima sakramen rekonsiliasi dengan menyebut “Bapa, Sakramen Tobat yang terakhir saya terima adalah….”.
  3. Pengaku dosa kemudian harus mengakui dosa-dosa apa saja yang telah dilakukan, dengan mengucapkan “Bapa, dari saat terakhir saya menerima Sakramen Tobat sampai saat ini, saya sadari telah melakukan dosa-dosa dan oleh karena itu pada saat ini dihadapan Bapa saya mau mengaku kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kepada seluruh umat Allah yang kudus, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, khususnya bahwa saya telah berdosa :…..(sebutkan dosa dengan jujur). Saya sungguh menyesal atas semua dosa saya itu, dan dengan hormat saya meminta pengampunan serta penitensi yang berguna bagi saya.”.

 Baca Juga: Jadwal Pengakuan Dosa Masa Pra Paskah di Gereja Katedral Jakarta, Tanpa Registrasi

  1. Setelah mengakui dosa, Imam akan memberikan nasihat yang kemudian diakhiri dengan pemberian penitensi, atau hal-hal yang harus dilakukan sebagai upaya penebusan dosa.
  2. Setelah memberikan nasihat dan penitensi, Imam akan mengarahkan umat untuk mengucapkan doa tobat.
  3. Imam akan memberikan absolusi (pernyataan pengampunan dosa), sementara pengaku dosa membentuk tanda salib.
  4. Pengaku dosa keluar dari bilik dan harus melaksanakan penitensi yang diberikan. Ditambah mendaraskan doa syukur atas pengampunan (PS 27).

 

Doa Tobat

Allah Yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau Yang Mahapengasih dan Mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah Yang Mahamurah, ampunilah aku orang berdosa ini. Amin.***

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Keuskupan Agung Jakarta (KAJ)

Tags

Terkini

Terpopuler