Hati-hati Amarah Bisa Buat Rugi Diri Sendiri! Ini 5 Tips Jitu Kontrol Emosi dengan Efektif

29 Februari 2024, 16:28 WIB
Memahami kontrol amarah dapat mengurangi resiko kerugian untuk diri sendiri /Freepik/cookie_studio

ZONABANTEN.com - Amarah adalah emosi wajar yang akan muncul ketika manusia dihadapkan pada situasi yang menjengkelkan.

Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik, amarah dapat membawa dampak negatif merugikan, tak hanya bagi orang lain tetapi juga untuk diri sendiri.

Sifat destruktif dari amarah dapat merusak berbagai hal, tidak hanya benda fisik, tetapi juga hal lain seperti hubungan antarmanusia, kualitas pekerjaan, bahkan kesehatan.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn 1 Maret 2024: Biarkan Pasanganmu Mengeksplorasi Dirinya

Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara kontrol diri agar amarah yang muncul tidak benar-benar menghasilkan kerugian.

Tak hanya itu, mengetahui cara efektif untuk menyalurkan amarah yang menggebu-gebu terkadang malah membawa keuntungan.

Lantas bagaimanakah cara mengontrolnya? Berikut adalah tips kontrol emosi yang efektif agar amarah yang dihasilkan tidak merugikan diri sendiri:

 Baca Juga: Pemudik Lebaran Tahun Ini Diperikaran Naik Enam Persen, Kemenhub Lakukan Persiapan Infrasturktur Sejak Dini

1. Relaksasi

Relaksasi meskipun terlihat seperti kegiatan sederhana, sebenarnya ini sangat berguna untuk membantu mengontrol perasaan amarah.

Melakukan relaksasi juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal, atau mengunjungi tempat yang jauh.

Ada banyak teknik relaksasi yang ditawarkan di internet,  atau mungkin yang termudah dengan mengatur pernapasan atau melakukan yoga.

 Baca Juga: Sejarah PMR Indonesia, Bantuan Kemanusiaan dari Remaja Indonesia yang Dibentuk pada 1 Maret 1950

2. Ubah Cara Berpikir

Saat seseorang dikuasai amarah, umumnya mereka akan cenderung memandang segala hal menjadi berlebihan atau terlalu dramatis. Ini tentu dapat lebih memperburuk keadaan.

Cobalah untuk mengubah cara berpikir saat sedang marah, dengan pemikiran yang lebih rasional. Misalnya jangan berpikir segalanya sudah hancur, tetapi berpikirlah bahwa mungkin bisa diperbaiki.

Jangan biarkan logika termakan oleh amarah, dan ingarlah bahwa kemarahan tidak akan memperbaiki apapun.

 Baca Juga: Waspada! Pancaroba, BMKG Prediksi Potensi Angin Puting Beliung pada Maret-April di Seluruh Wilayah Indonesia

3. Pemecahan Masalah

Kebanyakan orang mungkin meyakini bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi, tetapi masalahnya mungkin tak semua masalah ada jalan keluarnya.

Memikirkan bahwa mungkin ada solusi untuk setiap masalah terkadang justru hanya membuat keadaan menjadi lebih frustrated.

Jadi jika menghadapi kondisi seperti ini, jalan terbaik adalah dengan tidak fokus pada solusi melainkan pada cara menangani dan menghadapi masalah.

 Baca Juga: Pemprov Banten Punya Layanan Mudik Gratis 2024, Segera Daftar! Ini Syarat dan Ketentuannya

4. Dinginkan Pikiran

Saat berada pada perdebatan yang sengit, beberapa orang terkadang terburu-buru untuk menjustifikasi sesuatu yang justru memperburuk keadaan.

Ini terjadi lantaran pikiran yang mulai kepanasan karena perdebatan keras yang terjadi. Dalam kondisi sepert ini, menjaga pikiran tetap dingin adalah hal yang penting.

Dikritik memang bukan situasi yang menyenangkan, tetapi mereka yang mengkritik mungkin punya alasan yang masuk akal. Jadi cobalah untuk tetap mendengarkan dan bersabar.

 Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Group Berkolaborasi dengan NVIDIA Ciptakan Infrastruktur AI Berdaulat

5. Humor

Ketika marah, kebanyakan orang akan berubah menjadi terlalu serius dan kaku. Alhasil mereka jadi tidak menyadari bahwa tidak semua masalah worth it untuk terus menerus dipikirkan.

Untuk mengatasi kekakuan itu, humor terkadang menjadi solusi bagus untuk mencairkan situasi dan mengubah segalanya menjadi lebih baik.

Mentertawakan masalah bukan berarti tidak menanggapinya secara serius. Humor justru dapat dimanfaatkan untuk membantu menghadapi masalah dengan lebih konstruktif.

Tetapi jangan terjebak pada humor-humor sarkastik, karena itu hanyalah bentuk lain dari ekspresi kemarahan.***

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: apa.org

Tags

Terkini

Terpopuler