Terlalu Memanjakan Anak Dapat Membentuk Perilaku Bullying, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

3 Oktober 2023, 09:59 WIB
terlalu memanjakan anak dapat menumbuhkan sikap bullying pada anak /@verarosee/TikTok

ZONABANTEN.com - Ternyata, sikap orang tua yang terlalu memanjakan anak dapat menimbulkan perilaku bullying. Orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka, dan seringkali itu berarti memberikan mereka cinta, perhatian, dan kenyamanan.  Namun, terlalu memanjakan anak dapat memiliki efek yang tidak diinginkan, salah satunya adalah meningkatnya risiko perilaku bullying. Dalam artikel ini, kita akan menggali bagaimana sikap orang tua yang berlebihan dalam memanjakan anak dapat memengaruhi perkembangan sosial mereka dan memunculkan perilaku intimidasi.

Belakangan ini memang tindak bullying sedang banyak terjadi di Indonesia. Terutama pada anak-anak di bawah umur atau di usia remaja.

Rupanya, perilaku anak yang berpotensi menjadi pelaku atau korban bullying juga tumbuh dari gaya parenting orang tua.

Mengapa Sering Memanjakan Anak dapat Menumbuhkan Tindak Bullying?

Sering dianggap baik, ternyata terlalu memanjakan anak juga dapat berpotensi menumbuhkan sikap bullying pada anak, loh.

Baca Juga: Apa Itu Bullying: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghindarinya

Berikut adalah penjelasan mengapa terlalu memanjakan anak dapat menumbuhkan tindak bullying.

1. Kurangnya Batasan dan Disiplin

Ketika anak-anak dibiasakan dengan segala yang mereka inginkan tanpa batasan yang jelas, mereka mungkin tidak belajar tentang pentingnya pengendalian diri dan aturan. 

Ini dapat menyebabkan mereka cenderung menganggap diri mereka di atas hukum, bahkan dalam hubungan sosial dengan teman-teman sebayanya.

2. Rasa Superioritas yang Berlebihan

Anak-anak yang selalu diberi perasaan bahwa mereka istimewa atau lebih baik dari yang lain bisa mengembangkan rasa superioritas yang berlebihan. 

Mereka mungkin menganggap diri mereka berhak memperlakukan orang lain dengan merendahkan.

3. Kesulitan dalam Menanggapi Kritik

Baca Juga: Miris, Puluhan Anak di Kota Serang Berhenti Sekolah karena Jadi Korban Bullying

Anak-anak yang tidak pernah mengalami kritik atau penolakan mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi perasaan frustrasi atau kecewa. 

Ini bisa mengarah pada perilaku intimidasi sebagai cara untuk mengatasi ketidaksetujuan atau penolakan dari orang lain.

4. Kurangnya Empati

Memanjakan anak dengan berlebihan bisa menghambat perkembangan empati. 

Mereka mungkin kesulitan memahami perasaan orang lain dan mengabaikan dampak negatif dari tindakan mereka.

5. Perasaan Kepentingan Pribadi yang Tinggi

Anak-anak yang selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan mungkin menjadi sangat egois dan tidak memikirkan kebutuhan atau perasaan orang lain. 

Mereka bisa merasa berhak untuk mendominasi atau mengintimidasi orang lain untuk memenuhi keinginan mereka.

Baca Juga: 3 Oktober Ada Hari Pencegahan Bullying Sedunia, Bentuk Perhatian pada Orang yang Mengalaminya

6. Kesulitan Berkomunikasi

Memanjakan anak mungkin membuat mereka kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. 

Mereka mungkin kurang terampil dalam menyelesaikan konflik tanpa menggunakan kekerasan atau perilaku intimidasi.

Lalu, bagaimana sikap orang tua yang seharusnya diterapkan agar anak terhindar dari perilaku bullying?

Sikap Orang Tua agar Anak Terhindar dari Perilaku Bullying

Sebagai orang tua, ada beberapa tindakan yang dapat Anda ambil untuk membantu anak Anda terhindar dari perilaku bullying:

1. Berikan Teladan Positif

Tunjukkan perilaku yang penuh empati, pengertian, dan menghormati orang lain dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Baca Juga: Cara untuk Cegah Anak agar Tak Alami Bullying

Anak-anak sering meniru sikap orang tua, jadi berikan contoh sikap yang diinginkan.

2. Komunikasi Terbuka

Buatlah suasana di rumah yang mendukung komunikasi terbuka. 

Ajak anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka di sekolah atau di lingkungan sekitar. 

Dengarkan dengan penuh perhatian dan jangan lupakan untuk menanyakan pertanyaan terbuka agar mereka merasa nyaman berbagi.

3. Ajarkan Empati

Ajarkan anak tentang empati, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. 

Diskusikan situasi-situasi sehari-hari dan bagaimana mereka bisa merasa lebih empati terhadap orang lain.

Baca Juga: 7 Cara Menangani Bullying pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

4. Dorong Keterampilan Sosial

Bantu anak Anda mengembangkan keterampilan sosial, seperti cara berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik, dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka. 

Keterampilan ini dapat membantu mereka menjalin hubungan yang sehat.

5. Ajarkan Pengendalian Diri

Anak-anak perlu belajar cara mengelola emosi mereka. Ajarkan mereka bahwa kemarahan atau frustrasi bukanlah alasan untuk berperilaku kasar. 

Bantu mereka mengidentifikasi cara yang lebih baik untuk mengungkapkan perasaan mereka.

6. Dorong Keberagaman dan Toleransi

Ajarkan anak Anda tentang pentingnya menghormati perbedaan, termasuk perbedaan budaya, agama, dan latar belakang.

Baca Juga: LPA Tangsel Kecam Bullying di Serpong, Aparat Diminta Tegas Putus Kekerasan Bermodus 'Ospek'

Ini dapat membantu menghindari perilaku diskriminatif atau intoleran.

7. Pantau Kegiatan Online

Jika anak Anda menggunakan teknologi, pantau aktivitas mereka secara online dan ajarkan etika digital yang baik.

Berbicaralah tentang konsekuensi dari cyberbullying dan bagaimana mereka bisa melindungi diri dan teman-teman mereka secara online.

8. Bersikap Mendukung

Jika anak Anda menghadapi situasi yang sulit atau menjadi korban bullying, berikan dukungan emosional yang kuat. 

Pastikan mereka tahu bahwa Anda selalu ada untuk mereka dan siap membantu mengatasi masalah.

9. Melibatkan Sekolah

Baca Juga: Mengapa Bullying pada Anak Bisa Terjadi? Orang Tua Harus Tahu Hal Ini

Jalin kerja sama dengan sekolah anak Anda. Berkomunikasilah dengan guru dan staf sekolah untuk memastikan bahwa mereka menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak Anda.

10. Awasi Perubahan Perilaku

Jika Anda melihat perubahan dalam perilaku anak Anda, seperti penarikan diri, perubahan suasana hati yang drastis, atau penurunan prestasi sekolah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. 

Ini bisa menjadi tanda-tanda bahwa anak Anda mengalami masalah yang perlu ditangani.

Dengan memberikan dukungan, pendidikan, dan teladan yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda tumbuh menjadi individu yang berempati, penuh pengertian, dan mampu menghindari perilaku bullying.

Penting untuk diingat bahwa pendekatan yang seimbang dalam mendidik anak adalah kunci untuk mencegah perilaku bullying

Orang tua harus memberikan cinta, perhatian, dan dukungan, tetapi juga harus mengajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, empati, dan pengendalian diri. 

Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang penuh kasih dan penuh pengertian, serta menghindari perilaku bullying yang merugikan diri mereka dan orang lain.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: TikTok @adelianiabidinofficial

Tags

Terkini

Terpopuler