ZONABANTEN.com - Ramadan tahun 2023 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Eri Cahyadi menghimbau seluruh warga agar mengurangi penggunaan plastik.
Pemkot Surabaya menjelaskan bahwa ketika bulan Ramadan, sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Benowo Surabaya meningkat drastis, dan didominasi dengan sampah plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Juniantoro menjelaskan bahwa normalnya sampah yang masuk ke TPA Benowo per-hari mencapai 1500-1600 ton. Namun, pada saat Ramadan sampah akan meningkat sekitar 100-200 ton.
“Terus terang, saat Ramadan sampahnya pasti naik sekitar 100 atau 200 ton. Kalau (kondisi normal) masuk TPA 1500-1600 ton. Apalagi kalau mau Hari Raya (Idul Fitri) kenaikan (sampah ke TPA) bisa sampai 400-500 ton,”ujar Agus Hebi.
Kepala DLH Surabaya menjelaskan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran Wali Kota Surabaya mengenai himbauan bulan Ramadan tanpa sampah pada 15 Maret 2023.
Surat edaran tersebut berisi mengenai pengurangan sampah yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Surabaya Nomor 5 Tahun 2014, tentang pengelolaan sampah dan kebersihan di Surabaya, sebagaimana diubah dengan Perda Nomor 1 Tahun 2019.
Surat edaran tersebut juga menjelaskan mengenai Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 16 Tahun 2022 mengenai pengurangan kantong plastik di Surabaya. Upaya pemerintah Kota Surabaya untuk menyemarakkan gerakan Ramadan tanpa sampah ini tertuang di dalam surat edaran tersebut.
“Surat edaran Wali Kota Surabaya (telah disebarkan) kepada RT/RW, Camat dan Lurah untuk Ramadan ini bebas dari sampah,” ujar Agus Hebi.
Kepala DLH Surabaya menjelaskan bahwa selain memiliki tujuan untuk mengurangi sampah, konsumsi kantong plastik juga harus dikurangi. Beliau juga menjelakan di bulan Ramadan ini banyak sekali orang yang membagikan takjil dengan menggunakan kantong plastik.
Baca Juga: Padat Pengunjung Jelang Ramadhan, Transportasi Tidak Bergerak di Kawasan Tanah Abang
“Kalau memberi takjil dan sebagainya, kalau bisa jangan pakai plastik. Disuruh makan di situ (tempat), kemudian nanti (sampahnya) dikumpulkan biar tidak kemana-mana,” ucapnya.
Agus Hebi selaku Kepala DLH Surabaya berpesan bahwa usaha untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA Benowo tidak akan sukses jika dilakukan oleh DLH Surabaya saja. Oleh karena itu perlunya dilakukan sosialisasi untuk menyukseskan program ini.***