Analisis Parenting yang Dilakukan Rafael Alun Trisambodo Menurut Pakar Psikologi

25 Februari 2023, 18:55 WIB
Berikut analisis parenting yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo menurut pakar psikologi /ambermb/Pixabay

ZONABANTEN.com - Berikut analisis parenting yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo menurut pakar psikologi.

Pengguna akun TikTok @dewanptra membahas tentang analisis parenting yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo selaku Direktorat Jenderal Pajak (DJP), kepada anaknya, Mario Dandy Satrio dalam menanggapi kasus David.

Mengutip dari buku karya John W. Santrock yang berjudul 'A Tropical Approach to Life-Span Development', teori utama yang digunakan adalah Diana Baumrind's Parenting Style yang merupakan pencetus dari 4 gaya pola asuh orang tua.

Baca Juga: Tips Parenting Mengatasi Tantrum Pada Anak

1. Otoritatif

Parenting tipe ini lebih banyak memberikan kebebasan untuk anak, namun memiliki batas.

Otoritatif memiliki sifat membebaskan anak namun ada aturan-aturan tertentu yang harus diikuti.

Anak jadi terbiasa untuk berdiskusi dengan orang tuanya terhadap aturan-aturan yang diberikan.

Aturan seperti bermain sampai jam berapa atau aturan sudah mulai tidur dari jam berapa itu termasuk dalam parenting tipe ini.

Parenting ini membuat anak terbiasa untuk bisa menanyakan segala sesuatu yang tidak ia mengerti.

Ketika mereka dimarahi, mereka cenderung menangis karena mengandalkan perasaan mereka sendiri.

Mereka memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mengungkapkan kesedihan mereka.

Karena orang tua sering berkomunikasi dengan anaknya, maka hasilnya anak akan tumbuh  mandiri dan lebih percaya diri dibandingkan dengan pola asuh lainnya.

Ini adalah pola asuh yang memberikan dampak terbaik untuk anak. 

Penelitian menunjukkan, bahwa anak-anak dari orang tua ini cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik, lebih sedikit depresi, lebih terjaga dari penggunaan narkotika dan obat-obatan, dan berbagai macam aspek buruk lainnya.

Baca Juga: Pengertian Strict Parents, beserta Dampak dan Tanda-tandanya, Apakah Pola Asuh Orang Tua Anda Termasuk?

2. Otoriter

Otoriter merupakan tipe parenting dari segi psikologi yang sama seperti yang dilakukan Pak Soeharto di jamannya.

Jika orang tua memberikan perintah pada anaknya, maka anak harus nurut. Anak jadi terbiasa menuruti keinginan orang tuanya.

Dampak negatifnya adalah anak tidak terbiasa berinisiatif, tidak terbiasa mengungkapkan keinginannya, dan harus terus mengikuti keinginan orang tuanya. 

Anak-anak dari orang tua seperti itu tumbuh menjadi anak-anak yang tidak bisa mengambil keputusan sendiri.

Mengapa demikian? Karena ia terbiasa diperintahkan seperti apa yang harus dilakukan.

Karena tekanannya tinggi, tingkat depresinya jauh lebih tinggi daripada tipe parenting otoritatif.

Baca Juga: Ketahui Pola Asuh yang Tepat Agar Anak Tidak Stunting, Atalia: Harus Diintervensi!

3. Permissive (Memanjakan)

Tipe parenting ini adalah memanjakan anak, memberikan semua keinginan anak, dan tidak menetapkan batasan pada anak.

Orang tua tipe ini tidak pernah menolak keinginan anak, sehingga anak tumbuh seperti tidak tahu aturan dan tidak bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Mengapa demikian? Ini dikarenakan mereka terbiasa dibantu oleh orang tuanya. Semuanya harus dipenuhi.

Akhirnya, ia tumbuh sebagai orang yang cenderung tidak bisa mengontrol emosi dan cenderung berpikir bahwa orang tuanya akan membantunya kalau ada sesuatu yang terjadi.

Dari hasil analisis ini, orang tua Mario Dandy Satrio ini menerapkan pola asuh Permissive.

Bisa dilihat ketika Mario Dandy Satrio tidak dapat mengontrol emosinya dan bahkan tidak takut divonis masuk penjara, karena ia tahu ayahnya akan membantu menyelesaikan masalahnya.

Baca Juga: Tips Jadi Single Parent, Awalnya Berat, Hasilnya Nikmat

4. Neglectful (Diabaikan)

Tipe parenting ini adalah mengabaikan anak, bersikap acuh tak acuh terhadap anak, tidak menetapkan batasan yang ketat atau standar yang tinggi pada anak. 

Mereka tidak peduli terhadap kebutuhan anak mereka dan tidak berpartisipasi dalam kehidupan mereka.

Orang tua seperti ini membuat anak rentan memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi dan cenderung akan menelantarkan anak-anak mereka. 

Orang tua membiarkan anak melakukan apapun yang mereka inginkan, di manapun dan kapanpun mereka mau, tanpa mempertimbangkan konsekuensi atas perilaku mereka. Psikologi mereka akan terganggu.

Dalam kasus ekstrim, gaya pola asuh ini dapat menyebabkan pengabaian terhadap anak.

Anak jadi menghadapi lebih banyak masalah kejahatan dan kecanduan obat-obatan, dan mereka memiliki lebih banyak masalah psikologis.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: TikTok @dewanptra

Tags

Terkini

Terpopuler