ZONABANTEN.com - Rupanya terdapat metode atau tata cara untuk mengetahui kecocokan seekor burung perkutut dengan seseorang, terutama yang ingin memilikinya.
Penjelasan dan info lengkapnya bisa dicek pada artikel ini.
Baca Juga: Ternyata Begini Ciri-ciri Perkutut Baik untuk Dipelihara, Kicau Mania Wajib Tahu!
Beberapa burung perkutut, khususnya jenis katuranggan, sering dicari oleh sebagian orang.
Soalnya, perkutut katuranggan sering dianggap memiliki mitos.
Mitos yang dianggap terdapat pada perkutut katuranggan biasanya berupa hal-hal berbau klenik atau mistis, seperti tuah berupa khodam atau yoni dengan energi ghaib.
Nah, energi ghaib tersebut dipercaya bisa mendatangkan berbagai macam kebaikan bagi yang memiliki perkutut katuranggan.
Masalahnya, tidak semua orang bisa memiliki burung perkutut katuranggan. Soalnya, jenis perkutut ini dipercaya selektif alias menentukan sendiri pemiliknya, seperti halnya sebuah keris pusaka.
Oleh karena itu, berikut cara untuk menentukan kecocokan perkutut dengan seseorang, seperti yang dikutip oleh ZONABANTEN.com dari kanal YouTube ‘Harta Langit Channel‘.
Baca Juga: Jimin BTS Disorot Sebagai Salah Satu Selebriti Korea yang Berbakat, Berhati Mulia, dan Dermawan!
Metode ini dianggap metode istimewa yang ampuh untuk menentukan kecocokan perkutut dengan orang yang ingin memilikinya.
Soalnya, tata cara dan alat-alat yang diperlukan tidak bisa sembarangan.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan menayuh perkutut.
Menayuh yang berasal dari kata dasar ‘tayuh‘ adalah metode memandikan burung perkutut katuranggan secara khusus.
Dan seperti halnya menayuh keris, metodenya pun tidak bisa asal.
Pertama, air yang digunakan untuk menayuh perkutut katuranggan harus berasal dari sumber mata air yang dianggap keramat.
Kemudian, air tersebut juga harus diberikan kembang ‘telon‘ (Tiga rupa), ‘liman’ (Lima rupa) atau ‘setaman’ (Tujuh rupa).
Air kembang tersebut lalu digunakan untuk memandikan perkutut.
Setelah selesai, tatap mata perkutut sambil mengucapkan apa yang diimpikan atau tanya kepada perkutut dengan semacam 'mantra' yang berbahasa Jawa.
Baca Juga: Perkutut Tidak Boleh Dipelihara oleh Anak Muda, Apa Benar? Kok Begitu? Begini Alasannya
Mantra tersebut berbunyi “Peksi aji, aku njaluk weruh, gelem melu aku opo ora?“ atau yang berarti “Apakah anda bersedia untuk saya rawat?“.
Air bekas memandikan perkutut tersebut kemudian ditaruh di kasur tempat tidur bersama wadahnya, tepatnya di sudut kepala berada ketika tidur dan di bawah kasur.
Petunjuk yang mengindikasikan kecocokan perkutut dengan sang pemilik kabarnya bisa didapatkan melalui mimpi.
Berita dan info menarik lainnya bisa dicek dengan KLIK DI SINI!***