Tips dan Trik Mengetahui Kehalalan Jajanan Korea atau Korean Food, Begini Selengkapnya

9 Agustus 2022, 00:34 WIB
Korean Food /Instagram @korean_foodrecipe/

ZONABANTEN.com – Penyebaran dan permintaan Korean Food atau jajanan khas Korea berbanding lurus dengan meningkatnya pertumbuhan Drama Korea dan KPOP.

Saat ini, sangat mudah sekali menemukan Korean Food yang dijual baik di restoran, café atau bahkan di pedagang kaki lima atau street food.

Bagi penikmat jajanan Korea dan Korean Food, tentu sudah tidak asing lagi dengan tteokpokki, japchae, kimbap, bibimbap bahkan sampai jajangmyeon.

Baca Juga: Ada Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, Posisi 3 Pelatih Liga 1 ini Berada di Ujung Tanduk

Namun, sebagai muslim perlu memperhatikan kehalalan kuliner tersebut.

Dikutip ZONABANTEN.com dari Muslim Kita dengan artikel berjudul Suka Jajanan Korea Tapi Ragu dengan Kehalalannya? Begini Tips Buat Mengetahui Kehalalan Korean Food, begini selengkapnya.

Permasalahan tersebut kemudian menjadi sorotan bagi Halal Auditor of LPPOM MUI, Vemy Suryo Qushayyi.

Dikutip Muslim Kita dari situs resmi MUI, Vemy Suryo Qushayyi mengatakan bahwa salah satu permasalahan bagi muslim di Korea adalah makanan halal.

“Permasalahan di Korea khususnya untuk muslim yaitu makanan halal. Ketika saya belajar bahasa selama 6 bulan di Korea, kalau ingin mendapatkan makanan halal harus memutar jalan sekitar 1 jam dari lokasi saya tinggal. Karena jauh, saya dan teman-teman lebih sering makan buah dan sayuran yang sudah jelas halal,” ungkap Vemy Suryo Qushayyi menceritakan pengalamannya saat hidup di Korea.

Baca Juga: Persib Bandung di Zona Degradasi, Posisi Rene Alberts di Ujung Tanduk, Viking Siap Adakan Demonstrasi

Lebih lanjut, Vemy Suryo Qushayyi kemudian memberikan tips bagi umat muslim jika ingin menikmati Korean Food, baik yang dijual di dalam negeri atau ketika berkunjung ke Korea.

Pertama, pastikan komposisi pembuatan makanan tersebut halal.

Vemy mengambil contoh komposisi yang terdapat pada tteokpokki, bahwa bahan pembuatan tteok (kue beras) mulai dari tepung terigu dan bahan campurannya harus dipastikan halal.

Di samping memperhatikan kandungan dari tteok, saus yang dipakai sebagai campuran yaitu gochujang menjadi titik kristis pula.

Hal tersebut disebabkan oleh pembuatan saus khas tersebut menggunakan proses fermentasi.

“Kandungan pada gochujang seperti penyedap rasa atau MSG di dalamnya memiliki proses microbial. Perlu ditelusuri terbuat dari apa proses microbial tersebut? Karena dikhawatirkan menggunakan unsur babi di dalamnya. Sampai wajib seperti itu berhati-hati dalam memilih makanan Korea, agar yakin kalau makanan tersebut halal,” jelas Vemy.

Baca Juga: Ada Moonbyul MAMAMOO, 8 Rapper K-Pop Wanita Ini akan Adu Vokal di ‘Second World’ JTBC, Siapa Jagoanmu?

Tak hanya persoalan penyedap rasa, bahan lain seperti gula cair juga harus waspada karena bisa jadi terbuat dari tulang babi.

Jika gula cair tersebut keruh bisa dipastikan tidak ada tambahan lain (campuran dari hewan).

Namun demikian, apabila warnanya bening perlu hati-hati karena bisa jadi ada tambahan lain yaitu proses pemurnian dengan campuran tulang babi.

Vemy menambahkan bahwa cara tersebut juga berlaku saat mencicipi street food di Korea.

Karena banyak Korean street food seperti tteokpokki dijual berdampingan dengan Sundae (sosis dari darah hewan sapi atau babi yang dibekukan).

Saat proses pembuatannya berdekatan, dikhawatirkan adanya cipratan dari Sundae masuk ke tteokpokki yang sedang dipesan.

Karenanya lebih aman untuk membeli jajanan tersebut di penjual muslim yang berada di dekat masjid-masjid Korea.

Terlebih yang sudah mengantongi sertifikat halal.

Kedua, pastikan kehalalan alat-alat yang digunakan saat proses memasak.

“Korea Selatan merupakan negara minoritas muslim, jadi wajar jika banyak yang mengkonsumsi daging babi. Karenanya sebagai muslim, saat memasuki restoran Korea dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada menu babi yang disediakan,” katanya.

Hal tersebut dilakukan karena meskipun makanan yang dipesan bebas daging, namun peralatan memasak tidak ada jaminan tersebut suci.

Kemungkinan besar sudah digunakan untuk mengolah menu babi yang disediakan.

Ketiga, bersertifikasi halal khususnya dari LPPOM MUI.

Vemy mengungkapkan bahwa jajanan di Korea memang sudah mulai merambah pada ranah muslim friendly.

Baca Juga: Ada Moonbyul MAMAMOO, 8 Rapper K-Pop Wanita Ini akan Adu Vokal di ‘Second World’ JTBC, Siapa Jagoanmu?

Terdapat beberapa perusahaan Korea yang juga ikut mendaftarkan sertifikasi halal.

Meskipun beberapa makanan yang beredar telah mengantongi sertifikasi halal dari negara asal seperi Turki dan Arab Saudi, ia menyarankan jalan aman memilih makanan yaitu terdapat logo halal dari MUI.

Hal tersebut dilakukan karena MUI memiliki klasifikasi persyaratan kehalalan suatu produk dari komposisi bahan sampai proses pembuatan.

Biasanya, ditambahkan Vemy, makanan tersebut dapat didapatkan pada toko yang menjual makanan luar negeri.

“Kalau masih ragu akan lebih aman untuk makan buah dan sayuran. Namun, jangan khawatir masih terdapat makanan halal khas Korea yang bisa dinikmati. Hanya perlu kecermatan untuk mengamati bahan dan proses pembuatan makanan tersebut,” demikian penjelasan tips dari Halal Auditor of LPPOM MUI tersebut.*** (Muslim Kita/Adi Wahyudi)

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Muslim Kita

Tags

Terkini

Terpopuler