Sahabatmu Punya Pacar Toxic? 5 Cara Ini Bisa Menolongnya

9 Februari 2022, 12:54 WIB
Pacar toxic seringkali membuat persahabatan menjadi renggang / Photo by cottonbro from Pexels

ZONABANTEN.com - Pernah tidak kamu dan temanmu memiliki jalinan persahabatan yang sangat hangat, hingga pacar toxic sahabatmu mengubah segalanya?

Awalnya pacar toxic sahabatmu masuk secara baik-baik, hingga akhirnya racun yang dimilikinya mulai mencemari persahabatan kalian.

Jalinan persahabatan yang tadinya hangat, menjadi dingin dan tidak menyenangkan. Sementara membiarkan sahabatmu berhubungan dengan pacar toxic-nya, sama dengan membiarkan dia tenggelam.

Baca Juga: Ramaikan Hari Pers Nasional 2022 dengan Mengunduh Logo Resminya Berikut

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menolong sahabat kita dari pacar toxic-nya tanpa harus menyinggung perasaannya?

Berikut adalah cara yang baik untuk memperingatkan sahabat kita tentang pacar toxic-nya, tanpa harus menyakiti perasaannya, dilansir dari joinonelove.org:

1. Dengarkan Keluh Kesahnya Tanpa Memasukan Opini

Ada saatnya sahabatmu merasa lelah dengan hubungannya dan mulai bercerita kepadamu. Disinilah peran seorang sahabat diperlukan.

Apapun keluh kesahnya, cobalah menjadi pendengar yang baik. Ini untuk mengkonfirmasi kepada dia bahwa hubungannya adalah sah. Tujuan melakukan ini adalah untuk mendukungnya, dan bukan untuk mendiktenya.

Jika sudah waktunya untukmu berbicara, cobalah untuk tidak mengkritik atau menghakimi. Alih-alih bertanya, “Apakah kamu benar-benar membutuhkan izinnya untuk hangout?” lebih baik, “Bagaimana perasaanmu jika melihat pacarku memperlakukanku seperti itu?”

Baca Juga: Hasil West Ham vs Watford: Gol Tunggal Jarrod Bowen Bawa ‘The Hammers’ Kembali ke 4 Besar

2. Jangan Kritik Hubungan Mereka, Tetapi Tunjukan Kepedulianmu

Bagaimanapun, seseorang yang menjalin hubungan berharap agar hubungannya dapat bertahan lama. Mengkonfrontasi sahabatmu untuk meninggalkan pacarnya justru akan membuat dia menjauhimu.

Daripada mengatakan, "Kamu harus meninggalkan pecundang itu!”, coba tanyakan, “Aku perhatikan kamu tidak benar-benar menjadi diri sendiri akhir-akhir ini, dan aku khawatir. Jika ada sesuatu yang perlu kamu bicarakan, aku selalu ada."

Baca Juga: Update Covid-19 Global Rabu, 9 Februari 2022 : Kabar Buruk! Korea Selatan Digilas Omicron, Capai Rekor Baru

3. Validasi Perasaan Mereka dan Berfokus Pada Perilaku

Sahabatmu mungkin memiliki banyak perasaan di dalam hatinya. Disakiti pacarnya mungkin membuat dia takut dan bingung. Tetapi di satu sisi ada momen ketika mereka begitu menawan dan romantis.

Yang perlu kamu lakukan adalah memvalidasi perasaannya bahwa itu normal, dan jangan menyangkalnya bahwa pacarnya tidak memiliki manfaat sama sekali.

Alih-alih bertanya, "Dia brengsek, bagaimana Anda bisa bersama orang seperti itu?", lebih baik, “Saya tahu Anda mencintainya, tetapi saya khawatir tentang (sebutkan perilaku tertentu). Bagaimana perasaanmu?”

Baca Juga: 10 Bisnis Online Terbaik yang Diprediksi Menjadi Tren di 2022, Salah Satunya YouTuber

4. Fokus Pada Sifat Baik Sahabatmu

Pacar sahabatmu mungkin telah meruntuhkan harga dirinya, penting bagimu untuk menyampaikan bahwa kamu tetap mengaguminya.

Jangan mempertanyakan penilaian dia untuk bertahan dalam suatu hubungan, tetapi cobalah ingatkan dia tentang kualitas luar biasa yang ada di dalam dirinya.

Alih-alih mengatakan, "Dia memperlakukanmu dengan sangat buruk, mengapa kamu masih bersamanya.", tetapi katakan, “Kamu sangat pintar dan menyenangkan, aku selalu menikmati saat kita hangout.”

Baca Juga: 79 Persen Masyarakat Indonesia Gunakan Sinovac, Mampukah Melindungi dari Varian Omicron? 

5. Tetap Sabar dan Mendukung

Yang paling dipentingkan adalah membuat dia sadar akan hubungannya yang tidak sehat, tetapi itu tidak bisa dilakukan olehmu, melainkan dia yang harus menyadarinya sendiri.

Yang bisa kamu lakukan hanyalah terus menjalin komunikasi dengannya dan tunjukan kepedulianmu.

Dia akan melihat apa yang harus dia lihat ketika dia siap. Butuh waktu yang lama, maka dari itu kamu butuh kesabaran.

Jangan katakan, "Aku sudah selesai membicarakan ini!”, tetapi katakanlah, “Aku di sini untukmu, apapun itu. Jika kamu perlu berbicara, aku di sini untuk mendengarkan.”***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: joinonelove.org

Tags

Terkini

Terpopuler