Network
Hal ini disebabkan adanya beberapa keluhan dari pengguna Twitter. Tweet yang sifatnya permanen dan bisa dilihat oleh semua orang kapan saja. Membuat para pengguna Twitter tidak merasa nyaman saat membuat Tweet.
Sebelumnya, fitur terbaru ini telah diuji coba diberbagai negara. Seperti di Brasil, Itali, India, dan Korea Selatan.
Namun, setelah adanya uji coba di beberapa negara. Pengguna Twitter juga mengeluhkan hal lain dari adanya fitur Fleets ini. Mereka mengatakan bahwa fitur Fleets memberi peluang mudah untuk terjadinya pelecehan secara daring.
Seperti mengizinkan pesan langsung yang tidak diinginkan. Lalu, fitur Fleets ini bisa menandai pengguna Twitter yang telah melakukan pemblokiran terhadap akun lain.
Baca Juga: Review dan Sinopsis Film ‘The SpongeBob Movie: Sponge on the Run 2020’, Tayang di Netflix
Menanggapi hal ini, Twitter sedang mendengarkan feedback dari pengguna. Sekaligus mengerjakan perbaikan masalah keamanan seperti pemblokiran.
Lebih lanjut, Juru Bicara Twitter Liz Kelley mengungkapkan bahwa Twitter dan perusahaan media sosial lainnya sedang berada dibawah tekanan. Mengatasi maraknya informasi salah yang viral di situs mereka.
Kabar baiknya, fitur Fleets ini memberikan solusi dengan membuat peringatan terhadap konten yang dimanipulasi serta informasi yang salah.
Baca Juga: UEFA Nations League: Belgia vs Denmark 4-2, Inggris Singkirkan Islandia ke League B
Twitter juga sudah mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan fitur audio langsung, yang dijuluki 'Spaces’. Fitur terbaru ini akan diuji coba pada akhir tahun.
