Sungguh aneh karena sejak tadi mereka berdua tidak melihat siapapun.
Hanya pohon-pohon tinggi dan suara jangkrik malam yang menghampiri.
Ube tersadar jika mereka berdua telah tersesat di jalur pendakian Ayek-ayek.
Jalur ini dipercaya selalu dipakai masyarakat pribumi yang hendak melakukan ritual di Ranu Kumbolo.
Jalur ayek-ayek sangatlah sepi dan sempit karena pohon-pohon tinggi di kanan dan kiri saling berhimpitan.
Kondisi badan yang semakin lelah dan malam yang kian larut, membuat keduanya sedikit panik.
Saat menyusuri jalur ayek-ayek, tiba-tiba Ube melihat sosok kuntilanak merah yang sedang menghadang jalan mereka.
Tidak hanya itu, sesekali mereka melihat pocong yang menampakkan diri di balik pepohonan hingga sosok tak kasat mata yang melempar kerikil kepada mereka.
Tidak ada jalur pilihan lain, apabila kembali akan semakin melelahkan.