Baca Juga: Update Covid-19 Global: Tokyo Sediakan 2 Fasilitas Baru untuk Tampung Pasien Positif
Menurut cerita, pembuatan parfum tersebut menggunakan aldehida ketika secara tidak sengaja ditambahkan terlalu banyak ke dalam salah satu sampel. Meskipun membuat wangi lebih tahan lama, zat kimia tersebut jarang digunakan karena preferensi untuk bahan alami dan aroma buah saat itu.
Dari sejumlah contoh yang ditawarkan kepada Coco, ia memilih sampel dengan aldehida tersebut. Campuran yang kemudian dikenalkan kepada publik pada tanggal 5 Mei 1921 itu juga memiliki wangi melati, ylang ylang, may rose atau mawar kubis, dan juga cendana.
Parfum ini juga sudah populer sebelum debutnya pada 1921. Menurut cerita, perancang mode itu menyemprotkannya di sekitar meja saat berkumpul dengan teman, dan langsung menarik perhatian dari setiap wanita yang melewatinya.
Baca Juga: 11 Peristiwa Besar Olimpiade yang Telah Mengubah Sejarah, dari Tahun 1900 hingga Terbaru 2020!
Kini, meskipun Coco sudah tiada, Chanel menjadi salah satu nama yang paling diingat di dunia mode. Perusahaan yang awalnya bermula sebagai toko kecil itu menempati peringkat ke-52 di daftar merek paling berharga versi Forbes. Luar biasa bukan?***