Ini adalah suatu contoh yang ironis bagi seorang wanita karena tidak dapat mengungkapkan kekerasan seksual yang pernah dialaminya.
Mengungkapkan pelaku kekerasan seksual bagi wanita adalah hal yang sulit, dan ini pernah diungkapkan Rachel pada tahun 2017 melalui sebuah video YouTube yang kini telah dihapus.
Rachel setidaknya pernah dua kali mengalami pemerkosaan, yang pernah diakuinya ada November 2016.
Rachel sendiri menyadari bahwa mengungkapkan pelaku pemerkosaannya adalah kewajibannya, tetapi itu bukanlah hal yang mudah.
Ia mengatakan bahwa mengungkap pelaku tersebut adalah hal yang sangat menguras energi dan financial, dan itu tidak dapat dilakukan jika belum siap.
“Bukan karena saya tidak berencana menyebut nama orang-orang ini nantinya,Tapi karena memulai proses itu menguras emosi, menguras finansial, benar-benar menguras semua hal yang harus dilakukan dan dilalui dan saya ingin melakukannya saat saya siap," kata Rachel dalam pengakuannya tersebut.
Ia juga mengungkapkan banyaknya kekhawatiran yang ia rasakan sehingga ia tidak bisa mengungkapkan pelakunya.
“Mereka adalah orang kulit putih yang sangat berkuasa, sangat kaya, sangat berhak, sangat narsis. Dan saya belum menyebutkan nama pelaku karena beberapa alasan. Satu, Saya satu orang melawan beberapa orang yang sangat kuat. Dua, Uang dan waktu dan kembali membuat diri Anda trauma. Untuk mengejar orang yang menyerang Anda membutuhkan banyak pengorbanan. Ini adalah hal yang menakutkan untuk dilalui,” kata Rachel mengungkapkan ketakutannya.