ZONABANTEN.com - One Piece hingga kini masih menjadi serial anime Jepang yang populer. Serial yang digagas oleh Eichiiro Oda ini menunjukkan kisah-kisah yang menarik dan seru untuk diikuti.
Para penggemar selalu dibuat penasaran dengan kisah One Piece selanjutnya. Salah satu contoh kisah yang menarik adalah Turnamen One Piece di Corrida Colosseum Dressrosa.
Pada turnamen One Piece itu, Oda menambahkan beberapa anggota pemeran yang berkesan dan membuat banyak pertemuran.
Turnamen One Piece di Corrida Colosseum Dressrosa menggunakan banyak tema inti shonen yang ditemukan dan menonjolkan perbedaan inti dari alur cerita.
Baca Juga: Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Batch 2 Dibuka Kembali Bulan Desember, Berikut Link Registrasinya
Turnamen berfungsi sebagai tempat yang solid untuk memperkenalkan banyak karakter baru. Meskipun perkenalan ini tampak berlebihan dan tidak perlu, tetapi hal itu ternyata memberikan hasil yang sangat baik.
Dalam Turnamen One Piece itu, karakter bernama tertentu yang baru diperkenalkan mengalahkan yang tangguh. Hal itu tentu membuat karakter yang baru mempunyai bobot.
Namun, para pejuang bersatu dengan Luffy melawan Bajak Laut Donquixote sehingga bobot karakter yang baru itu semakin berkurang.
Seperti halnya turnamen kuat lainnya, para pesaing One Piece di Corrida Colosseum Dressrosa menunjukkan pertunjukan kekuatan yang menakjubkan.
Don Chinjao dan Sai adalah salah satu pengguna Haki persenjataan yang mengesankan, mengungguli kumpulan petarung arena yang lain. Meski begitu, keduanya masih harus mengejar keterampilan Luffy yang terus berkembang.
Baca Juga: Spoilers Reddit One Piece 1068: Pertarungan Luffy vs Pemerintah Dunia Akhirnya Dimulai
Di sisi lain, King Punch Elizabello II konon memiliki kemampuan yang mengesankan untuk melumpuhkan Yonko. Hal itu menunjukkan bahwa ada kemampuan super kuat yang langka di luar ranah Haki dan Buah Iblis.
Pertumbuhan kekuatan Cavendish yang mengesankan semakin aneh setelah jatuh ke dalam trans narkolepsi di mana identitas alternatif—Hakuba—mengambil alih.
Hakuba bertarung secara berbeda. Dia menjadi haus darah yang agresif dan terlihat seperti versi mengerikan dari Cavendish.
Selain itu, masih ada banyak sekali kemampuan lain yang dipamerkan dan semuanya semakin menambah kesan misteri di dunia One Piece.
Biasanya turnamen merupakan bagian utama dari alur cerita, serta menyoroti pemeran utama dan penjahatnya. Namun, turnamen di Corrida Colosseum ternyata hanyalah bagian kecil dari alur ‘Dressrosa’.
Satu-satunya Straw Hat yang berpartisipasi pada turnamen itu hanyalah Luffy, tetapi hal itu memberinya kesempatan untuk bersinar tanpa filter dari kru. Selain itu, Luffy juga berusaha menyembunyikan identitasnya.
Peserta yang lebih cepat menyadari identitas Luffy akan bereaksi secara tepat. Namun, pada jam senja, Sabo menggantikan Luffy dan kembali mengejar Doflamingo. Sabo pun memenangkan turnamen itu. Sedangkan, anggota Bajak Laut Donquixote yang bertarung di final akhirnya tersingkir.
Sabo yang menang membuat penggemar semakin menyukai karakter itu. One Piece pun menjadi semakin mengesankan dengan adanya turnamen pertunjukan kekuatan di Corrida Colosseum Dressrosa tersebut.***