ZONABANTEN.com - Lee Jung Jae baru saja diwawancara terkait “Hunt” yang menjadi karya debutnya sebagai sutradara sekaligus penulis film.
Dilansir melalui laman The Korea Times, Lee Jung Jae mengakui bahwa menyutradarai dan berakting sekaligus dalam film “Hunt” sangat menantang.
Bahkan, Lee Jung Jae sempat merasa takut selama proses penggarapan karena khawatir gagal dan aktingnya tidak maksimal di Hunt.
Lee Jung Jae menceritakan bahwa dirinya sempat begadang selama penggarapan, “Dari menulis adaptasi layar hingga penyutradaraan dan akting, saya kurang tidur. Beberapa orang berpikir transisi ke penyutradaraan bisa berisiko bagi seorang aktor, jadi saya merasakan ada tanggung jawab yang lebih besar.”
Karena peran ganda yang dijalaninya, ia sempat khawatir tidak bisa maksimal hingga mengganggu performanya dalam berakting, “Saya juga takut bahwa saya mungkin merusak karier akting yang dibangun selama 30 tahun karena proyek ini.”
Jauh sebelum ia memutuskan untuk menyutradarai film ini, ia sudah menawarkan ke beberapa sutradara untuk bekerja sama dengan memberikan naskah yang ditulisnya sendiri.
Tidak kurang dari 20 sutradara kondang dihubungi, tetapi semuanya menolak tawaran ini. Sehingga, ia memutuskan untuk turun tangan langsung untuk menggarapnya.
“Saya benar-benar menghubungi 20 pembuat film top di Korea. Mereka pikir proyek itu terlalu sulit, sehingga saya tidak punya pilihan lain selain mengarahkannya sendiri,” ujarnya.
Hal tersebut juga yang melatarbelakangi mengapa ia menulis ulang naskah asli sebelum benar-benar proses shooting.
“Draf awal film ini berfokus pada satu karakter protagonis, tapi saya mengubahnya menjadi berpusat pada dua kepala unit di KCIA. Pesan keseluruhan film dan hubungan antara karakter berubah dari waktu ke waktu,” katanya.
Karya debutnya sebagai penulis naskah sekaligus sutradara film layar lebar ini diputar perdana saat Festival Film Cannes yang diselenggarakan pada 19 Mei kemarin di Lumière Theater, Prancis.
Filmnya masuk dalam kategori non-kompetisi Midnight Screening dan mendapatkan respon bahwa, itu adalah tontonan yang sangat kental unsur Koreanya.
Sebab respon inilah, penonton global akan sulit mengikuti ceritanya karena tidak semua orang paham situasi politik Korea di tahun 1980-an.
“Itu benar-benar dapat dimengerti. Dalam penerbangan saya kembali ke rumah, saya mulai merevisi beberapa bagian untuk dapat menjelaskan kehidupan politik dan sosial di Korea selama tahun 1980-an. Kemudian, saya mengedit ulang seluruh film dan meminta para aktor untuk merekam ulang. dialognya,” ujarnya.
Meskipun proses produksi sudah selesai, aktor yang juga dikenal sebagai pebisnis hebat ini mengaku masih begadang.
Dirinya masih begadang karena harus mempromosikan filmnya dan melakukan panggilan video untuk Emmy Awards.
Seperti yang diketahui, ia dinominasikan sebagai “Outstanding Lead Actor in a Drama Series” dalam Primetime Emmy Awards tahun ini berkat serial “Squid Game” (2021).
"Saya menyadari bahwa nominasi Emmy Awards harus berkampanye. Saya tidak bisa berada di AS, jadi saya telah berpartisipasi dalam kelompok pertemuan melalui Zoom saat larut malam, sekitar jam 2 pagi,” ucapnya.
“Ini adalah pengalaman baru bagi saya. Setelah saya dinominasikan, panitia bahkan mengirimi saya sertifikat nominasi sehingga saya bisa menggantungnya di dinding dan beberapa hadiah,” tutupnya.
Selain sibuk mempromosikan film terbarunya dan mempersiapkan diri untuk Emmy Awards, aktor yang debut di tahun 1993 ini juga harus bersiap untuk penayangan Hunt di Toronto International Film Festival saat sesi Gala Presentations pada bulan September mendatang.
Film “Hunt” sudah dapat disaksikan mulai 10 Agustus di Korea Selatan dan 140 negara lain yang sudah membeli hak siarnya akan menayangkan setelahnya.***