Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Harus Ke Mana?

14 Februari 2022, 06:29 WIB
Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Harus Ke Mana? /antoni shkraba/

ZONABANTEN.com – Datang ke psikolog atau psikiater bukan berarti karena gila.

Namun, bisa juga karena ingin berkonsultasi tentang permasalahan hidup yang dihadapi atau ingin mencari tahu bakat yang dimiliki demi pengembangan diri.

Tahukah kamu perbedaan psikolog dan psikiater?

Banyak yang beranggapan bahwa psikolog dan psikiater itu sama saja, padahal faktanya berbeda.

Baca Juga: Hasil Liga Serie A Italia: Gol Tunggal Rafael Leao Hantar AC Milan ke Puncak Klasemen

Ada suatu kondisi yang mengharuskan seseorang mendatangi psikolog.

Di satu sisi, ada juga penderita mental issue yang harus datang ke psikiater.

Jika tidak tahu perbedaan psikolog dan psikiater, maka hal ini dapat membuat bingung individu yang mengalami masalah kesehatan mental.

Alhasil, mereka pun bisa saja salah dalam memilih jenis layanan yang tepat.

Ini dia perbedaan antara psikolog dan psikiater yang perlu diketahui:

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini Senin 14 Februari 2022: Ada Konser Kemenangan KDI 2021, RT Kampung Ambyar

1. Gelar dan Pendidikan

Psikolog harus menjalani pendidikan S1 dan S2 Psikologi. Jurusan yang harus diambil untuk S1 adalah jurusan Psikologi, sedangkan S2-nya Profesi Psikolog Klinis.

Meskipun di lapangan ada juga profesi lain seperti psikolog industri organisasi, klinis anak, klinis dewasa, dan pendidikan.

Sementara itu, Psikiater harus menempuh pendidikan yang beda dengan Psikolog.

Psikiater harus menjalani pendidikan S1 dan S2 Kedokteran. S1-nya adalah Kedokteran, lalu S2 yang harus diambil adalah Spesialis Dokter Jiwa atau Psikiatri.

Baca Juga: Hasil Liga Seria A Italia, Atalanta VS Juventus, Danilo Selamatkan Juve dari Kekalahan

2. Teknik Penanganan

Karena Psikolog tidak mengambil pendidikan kedokteran yang berkaitan dengan medis, maka mereka tidak boleh memberikan obat-obatan dalam menangani pasien.

Sementara itu, Psikiater memiliki kewenangan untuk memberikan obat kepada pasien.

Psikolog biasanya akan memberikan penanganan yang lebih berkaitan dengan emosi, perilaku, dan kognitif.

Meskipun teknis penanganannya berbeda, psikolog dan psikiater sama-sama bisa memberikan diagnosa gangguan mental dan bekerjasama dalam memberikan penanganan.

Setelah mengetahui perbedaan mendasar di atas, maka setidaknya sudah ada bayangan seharusnya harus mendatangi Psikolog atau Psikiater.

Baca Juga: 6 Ungkapan Cinta dalam Bahasa Arab sebagai Inspirasi Panggilan pada Orang Terkasih

Ingat bahwa Psikolog hanya memberikan konsultasi emosional dan perilaku. Sedangkan Psikiater dapat memberikan obat-obatan.

Tidak semua orang harus ke Psikolog atau Psikiater setiap mengalami suatu masalah.

Jika stress yang dihadapi masih di tingkat awal, maka coba ditangani sendiri dulu dengan bercerita ke orang lain yang dipercaya atau nonton video yang memberikan edukasi tentang mental health.

Namun, jika kondisinya sudah cukup parah dan sulit untuk dikendalikan, maka sebaiknya segera mendatangi ahlinya yakni Psikolog dan Psikiater sesuai kebutuhan yang dialami.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: YouTube Satu Persen

Tags

Terkini

Terpopuler