ZONABANTEN.com - Baru-baru ini publik digemparkan dengan pengakuan Putri Tanjung yang pernah mengalami kerugian hingga 800 Juta.
Publik mengira bahwa faktor utama Putri Tanjung dapat bangkit dengan mudah adalah karena pengaruh ayahnya, Chairul Tanjung, yang adalah seorang pengusaha besar di Indonesia.
Tetapi dalam pernyataan Putri Tanjung di Podcast Ruang Sandi, ternyata Putri mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak mendapatkan perlakuan yang memanjakan dari ayahnya.
Ia juga mengatakan bahwa ayahnya justru tidak mau ikut rugi jika dirinya mengalami kerugian.
Baca Juga: Jika Putri Tanjung Rugi, Ternyata Chairul Tanjung Tak Mau Ikutan Rugi
Lalu apakah yang menjadi alasan Putri Tanjung tetap bangkit meski rugi besar?
Ternyata kerugian 800 juta bukanlah kerugian satu-satunya bagi Putri Tanjung. Ia pernah beberapa kali mengalami kerugian yang nominalnya bermacam-macam.
Berdasarkan pengakuan Putri Tanjung, ia tetap bisa bangkit meski mengalami kerugian karena ia selalu memiliki backup plan.
Ini dilakukannya karena menurutnya menjadi pengusaha itu tidak seperti lari sprint yang ditempuh dengan waktu yang cepat, dan selesai dengan waktu yang cepat pula.
Baca Juga: Terkait rugi 800 Juta, Putri Tanjung Jadi Bulan-bulanan Netizen, Ada Apa Ya?
Melainkan seperti lari maraton yang selalu berkelanjutan terus menerus, hingga waktu yang lama.
Ia juga mengungkapkan bahwa gagal dan rugi dalam bisnis adalah hal yang biasa terjadi, yang penting tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Gagal dan rugi itu pasti. tapi jangan sampai kalau kita sudah gagal A, besoknya kita gagal A lagi,” kata Putri Tanjung dalam Podcast tersebut.
Dan menurut Putri Tanjung, proses terpenting menjadi pengusaha adalah dengan menghargai apa yang sudah pernah dialami.
Baca Juga: Waduh Netizen Kebakar Emosi Akibat Pernyataan Kontroversi Putri Tanjung, Ada Apa?
“I think the most important thing kalau mau jadi pengusaha itu adalah harus mengapresiasi proses tersebut. Karena pasti ada ruginya, pasti ada gagalnya, tapi gimana caranya kita bisa semakin menjadi yang lebih baik aja gitu,” kata Putri Tanjung.
Selain itu Putri Tanjung juga mengungkapkan bahwa “fighting spirit” juga penting dalam menghadapi kerugian.
Ini karena rugi dan gagal tidak hanya mempengaruhi otak saja, melainkan juga mental.
Maka dari itu “fighting spirit” itu penting agar menjadi dorongan yang kuat untuk tetap melakukan sesuatu.***