Cek Fakta Terkait Erupsi Gunung Semeru, Dampak Hingga Hasil Pemantauan Terkini

- 5 Desember 2022, 10:48 WIB
Ilustrasi Cek Fakta Terkait Erupsi Gunung Semeru
Ilustrasi Cek Fakta Terkait Erupsi Gunung Semeru /ESDM

ZONABANTEN.com - Gunung Semeru mengeluarkan Awas Panas Guguran (APG) pada Minggu, 4 Desember 2022 dini hari dan berlangsung secara terus menerus.

Pada 5 Desember 2022, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian menuliskan dalam laporannya bahwa secara visual Gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tinggi sekitar 500 meter dari puncak, cuaca cerah hingga berawan, serta angin lemah ke arah barat daya.

Suhu udara sekira 22—23 derajat celcius. Pengamatan kegempaan meliputi:

· 29 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11—22 mm dan lama gempa 65—120 detik

· 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik

· 6 kali gempa Guguran dengan amplitudo 1—8 mm dan lama gempa 50—140 detik

· 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 18 mm, S-P 1 detik, dan lama gempa 15 detik

· 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 42 detik, dan lama gempa 60 detik

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui unggahan pada akun Twitter-nya menyebutkan bahwa erupsi Gunung Semeru tidak menyebabkan Tsunami.

Baca Juga: Gunung Semeru Naik Jadi Status ‘Awas’, Berikut Jumlah Pengungsi Terbaru Hingga Potensi yang Ditimbulkan

Isu yang mengatakan bahwa Gunung Semeru dapat menyebabkan Tsunami adalah HOAX.

“Kabar yang beredar bahwa erupsi G. Semeru dapat menyebabkan Tsunami adalah TIDAK BENAR,” tulis PVMBG pada akun Twitter-nya.

"Dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang dapat mendampak bagian barat daya, barat, dan selatan gunung api semeru. Awan panas menjangkau kurang lebih 13 km ke arah tenggara dan tidak sampai laut,” tulis PVMBG menambahkan.

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tidak mudah percaya dengan informasi-informasi hoax yang tidak jelas kebenarannya.

“Kami imbau masyarakat mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BPBD di daerah,” ucap Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang Joko Sambang seperti dikutip ZONA BANTEN.com dari ANTARA.

Baca Juga: Status Gunung Semeru Naik Jadi Level IV, Waspadai Awan Panas Guguran dan Lontaran Batu

"Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab," tutur Bupati Lumajang Thoriqul Haq seperti dikutip ZONA BANTEN.com dari ANTARA.

Thoriqul Haq juga menyebutkan bahwa hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar.

“Saya pastikan hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tapi melalui Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang dan Bondeli,” tutur Thoriqul Haq lagi.

Selanjutnya, Thoriqul Haq menetapkan 14 hari masa tanggap darurat bencana akibat erupsi disertai APG Gunung Semeru.

“Tanggap darurat 14 hari sejak hari ini dan SK Bupati segera saya tanda tangani,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq pada Minggu 4 Desember 2022 seperti dikutip ZONA BANTEN.com dari ANTARA.

Baca Juga: Waspada! Gunung Semeru Naik dari Level III ke Level IV

“Untuk itu masyarakat yang berada di zona merah diminta untuk mengosongkan tempat dan mengevakuasi diri di posko pengungsian yang telah disediakan,” ucap Thoriqul Haq menambahkan.

“Hal tersebut agar bisa diintervensi karena para pengungsi tersebar di beberapa tempat dan penyebarannya lebih luas,” ujar Thoriqul Haq menegaskan.

Saat ini, PVMBG menghimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah