- Ateis Bertanggung Jawab Akan Kejahatan Terbesar Sepanjang Sejarah
Baca Juga: Harga Bahan Pangan Naik, Presiden Jokowi 'Semua Negara Pusing Karena Pandemi DItambah Perang'
Kejahatan Hitler, Stalin, Mao Zedong, dan Pol Pot, sering diklaim sebagai bukti dari sebuah ketidakpercayaan.
Faktanya fasisme dan komunisme jika dilihat lebih mirip dengan agama ketimbang Ateisme. Paham seperti ini umumnya bersifat dogmatis, dan memunculkan kultus kepribadian yang mirip dengan konsep agama.
Auschwitz, gulag, dan ladang pembantaian adalah produk dari dogma politik, rasis, dan nasionalistik yang mengamuk.
- Ateis itu Dogmatis
Tak sedikit yang berpandangan bahwa kaum Ateis hanyalah orang yang menganggap bahwa klaim agama itu konyol, dan hanya perlu menjadi dogmatis untuk menolak iman.
Tetapi pandangan ini kemudian dibantah oleh sejarawan, Stephen Henry Roberts, yang mengatakan bahwa dogmatis bukan dasar menjadi Ateis.
“Saya berpendapat bahwa kami berdua adalah ateis. Saya hanya percaya pada satu tuhan yang lebih sedikit daripada Anda. Ketika Anda mengerti mengapa Anda mengabaikan semua Tuhan lain yang mungkin, Anda akan mengerti mengapa saya mengabaikan Tuhan Anda,” kata Stephen.
- Ateis itu Sombong
Atheis juga disebut sombong karena merasa mengetahui segalanya melalui penalaran mereka.
Nyatanya tak semua hal diketahui oleh para ilmuan dan mereka mengakuinya. Berpura-pura mengetahui hal yang tidak diketahui adalah sebuah tanggung jawab besar dalam sains.