ZONABANTEN.com - Gereja Setan, jika kita mendengarkan kata-kata ini mungkin yang ada di bayangan kita adalah sekelompok laki-laki berjubah hitam dan berperilaku menyeramkan.
Kita juga mungkin akan mengaitkan Gereja Setan dengan ritual-ritual aneh, dan pemujaan serta penyerahan diri kepada Iblis.
Tetapi apakah yang kita bayangkan sesuai dengan kenyataan yang ada? Faktanya tak banyak orang religius yang mengenal komunitas minoritas ini.
Setan adalah sosok yang menyeramkan yang digambarkan di berbagai agama, terutama agama monoteisme. Wajar saja jika kita berpikir bahwa komunitas ini berbahaya.
Tetapi seorang pendeta Gereja Setan, Ashley S. Palmer, tampaknya tidak nyaman dengan interpretasi liar tentang komunitasnya.
Baginya masyarakat umum, terkhusus kaum religius, telah salah memahami tujuan dan keberadaan Gereja Setan.
Seperti yang pernah diungkapkan Palmer kepada The Independent, Gereja Setan tak pernah ada hubungannya dengan Iblis, atau pemujaan kepada makhluk yang setara.
Baginya, komunitas yang didirikan oleh musisi Anton Szandor LaVey sekitar 50 tahun lalu ini hanyalah komunitas orang-orang Ateis yang Libertarian dengan campuran pragmatis Machiavellian.