Jangan Salah! Ini Fakta Sebenarnya Gerhana Matahari Total 4 Desember 2021, Tak Bisa Dilihat di Indonesia

- 4 Desember 2021, 12:02 WIB
Fakta sebenarnya tentang gerhana matahari total yang terjadi hari ini, Sabtu 4 Desember 2021. PIXABAY/Buddy_Nath
Fakta sebenarnya tentang gerhana matahari total yang terjadi hari ini, Sabtu 4 Desember 2021. PIXABAY/Buddy_Nath /
ZONABANTEN.com - Gerhana matahari total terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021, tepatnya sekitar siang hari Waktu Indonesia Barat (WIB).
 
Namun, banyak orang yang salah paham, karena beranggapan gerhana matahari total ini bisa disaksikan di seluruh dunia.
 
Gerhana matahari total merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi dalam kondisi ketika bulan sedang melewati matahari dari sudut pandang bumi. Sehingga matahari jadi tertutup oleh bulan.
 
Gerhana matahari total adalah salah satu fenomena astronomi yang langka. Biasanya ketika gerhana matahari total terjadi, maka sebaiknya tidak melihatnya secara langsung tanpa alat bantu.
 
 
Lalu, apakah gerhana matahari total pada hari ini bisa disaksikan di Indonesia?
 
Fakta sebenarnya bahwa gerhana matahari total 4 Desember 2021 ternyata tidak bisa disaksikan langsung di Indonesia, seperti dikutip oleh ZONABANTEN.com dari berbagai sumber, Sabtu 4 Desember 2021.
 
Indonesia memang bukan termasuk wilayah yang dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari total pada hari ini. Fenomena alam ini terjadi di Antartika hingga Afrika Selatan sejak dini hari.
 
Meski begitu, masyarakat Tanah Air tetap bisa melihat terjadinya gerhana matahari total ini secara live streaming. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menayangkannya melalui kanal Youtube resmi mereka.
 
NASA menyiarkan gerhana matahari total ini langsung dari Union Glacier, Antartika melalui kanal YouTube dan laman resmi nasa.gov/live.
 
 
Live streaming akan dimulai pada pukul 1.30 EST (6.30 GMT), atau pukul 13.30 WIB. Fase puncak gerhana matahari total dimulai pukul 2.44 EST (7.44 GMT) atau pukul 14.44 WIB.
 
Kemudian, live streaming gerhana matahari total ini akan berakhir pada pukul 3.37 EST (8.37 GMT), atau pukul 15.37 WIB.
 
Fase puncak dari fenomena gerhana matahari total ini memang akan terjadi di wilayah Antartika. Durasinya diperkirakan sekitar 90 sampai 116 detik.
 
Sejak pagi waktu setempat, wilayah Antartika yang terkena umbra bulan akan mengalami fase puncak fenomena astronomi ini. Lebar umbra bulan di permukaan bumi sendiri bervariasi, sekitar 421-450 km.
 
Sementara wilayah yang terkena penumbra bulan akan mengalami gerhana matahari sebagian.
 
Di antaranya adalah wilayah Namibia, Afrika Selatan, dan Australia bagian selatan, dengan lebar gerhana kurang dari 10 persen diameter matahari.
 
 
Selain itu, juga wilayah Kepulauan Malvinas dan Ttierra del Fuego. Namun, lebar gerhana di wilayah tersebut sekitar 10-40 persen diameter matahari.
 
Sedangkan wilayah Georgia selatan dan Kepulauan Sandwich selatan akan mengalami gerhana matahari sebagian dengan lebar gerhana sekitar 93-97 persen diameter matahari.
 
Gerhana matahari total ini akan menjadi fenomena gerhana yang terakhir terjadi pada tahun 2021. Sebelumnya, fenomena alam ini juga pernah terjadi di Antartika pada 23 November 2003 silam.
 
Salah satu informasi menyebut gerhana matahari total akan kembali terjadi pada 20 April 2023 mendatang. Sedangkan informasi lainnya malah mengklaim lebih lama lagi, yaitu pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Galamedia Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x