Network
ZONABANTEN.com – Penjabat (Pj.) Wali Kota Tangerang, Nurdin, mengajak masyarakat setempat untuk mengubah lahan yang tadinya terbengkalai menjadi lahan produktif. Hal ini dilakukan demi menjaga ketahanan pangan di Kota Tangerang.
Nurdin mengatakan, produksi pangan di Kota Tangerang cukup terbatas karena minimnya lahan pertanian. Oleh karena itu, lahan tidur harus dimanfaatkan. Salah satu contohnya lahan seluas 4,5 hektare di Kelurahan Cikokol yang kini mampu menghasilkan 13 ton jagung.
“Kota Tangerang ini terbatas produksi pangannya, terutama pertanian. Namun, kita tidak berhenti di situ, kita coba memaksimalkan potensi yang sudah tersisa,” katanya, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pada Rabu, 22 Mei 2024.
Nurdin mengibaratkan lahan tidur sebagai barang antik yang sangat berharga di Kota Tangerang. Meskipun luasnya terbatas, dia optimis lahan ini dapat dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan di Kota Tangerang.
Baca Juga: Awas! Warga Kota Tangerang yang Buang Sampah Sembarangan Bisa Didenda Rp50 Juta
“Lahan kosong yang ada ini barang antik karena sedikit, terbatas, orang yang kepingin banyak. Oleh karenanya harus dimaksimalkan,” ujar Nurdin.
Sejauh ini ada 161 hektare lahan yang dikelola Pemkot Tangerang untuk mendukung Program Ketahanan Pangan. Lahan tersebut berada di Kecamatan Neglasari, Kecamatan Pinang, Kecamatan Benda, dan Kecamatan Tangerang.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Muhdorun, mengajak masyarakat setempat untuk ber-urban farming atau bertani di lingkungan perkotaan. Tujuannya serupa, untuk menjaga ketahanan pangan lokal.
Muhdorun pun mengajak masyarakat Kota Tangerang untuk bertani secara organik atau tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Sebab, bahan pangan organik lebih aman dikonsumsi manusia dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Imbauan Satpol PP Kota Tangerang: Awasi Anak Anda, Jangan Sampai Jadi Pelaku Kriminal
