Marat, salah satu Ketua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Babakan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan permohonan maafnya. Dia berharap persoalan kemarin dapat menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Kota Tangsel.
“Saya sebagai Ketua RW mewakili warga memohon maaf atas kejadian kemarin. Semoga bisa buat pembelajaran ke depan sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini. Pasti ada hikmahnya ke depan,” ucapnya.
Kevin, perwakilan mahasiswa Katolik Unpam asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan hal serupa. Dia mengajak seluruh masyarakat Kota Tangsel untuk lebih bijaksana sekaligus hati-hati dalam bersikap.
“Kami memohon maaf, mari kita sama-sama wujudkan Tangsel yang cerdas, Tangsel yang modern, Tangsel yang religius, itu adalah harapan kita bersama,” katanya.
Baca Juga: Mahasiswa Katolik di Tangerang Selatan Jadi Korban Pengeroyokan, Kasus Ditangani Kepolisian
Sementara itu, konflik ini terjadi saat sejumlah mahasiswa Katolik Unpam menggelar doa rosario di Kelurahan Babakan. Warga setempat yang merasa tidak senang lantas melakukan provokasi dan akhirnya menimbulkan keributan hingga berujung pengeroyokan.***