Network
ZONABANTEN.com - Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) yang diusung Partai Golkar, Benyamin Davnie enggan mengomentari spanduk yang bertuliskan 'Berhenti Diatur Dari Balik Jeruji' yang sempat ramai beberapa waktu lalu.
"Ga mau saya tanggapi lah kaya gitu mah, politik saya bukan politik adu domba, politik saya politik santun, politik silaturahmi. Saya ngga mau komen lah," kata pria yang kerap disapa Bang Ben kepada wartawan, Jumat 11 September 2020.
Spanduk tersebut sempat dikomentari beberapa pihak, seperti yang diungkap Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Alex Prabu.
Baca Juga: Siap-siap, Verifikasi Data Kependudukan Dimulai Hari Ini
"Pilkada harus dijaga agar tidak terjadi gesekan antar pendukung. Apalagi Tangsel masih zona merah dan masih PSBB. Jadi semua harus menahan diri untuk tidak menghasut dan melecehkan pasangan calon. (Adanya spanduk) Bisa jadi ada ketidakpuasan pada walikota sebelumnya, tapi wajar ajalah. Wajar aja kalo ada masyarakat yang gak puas. Sulit bagi pemerintah untuk memuaskan seluruh masyarakat," kata Alex kepada Zonabanten.pikiran-rakyat.com (Pikiran-Rakyat Media Network).
Sebelumnya diberitakan, Satpol PP Kota Tangsel menurunkan spanduk bertuliskan "Berhenti Diatur Dari Balik Jeruji', yang belum diketahui asal usulnya.
Baca Juga: Soal Fasum Japos, Warga Dijanjikan Pemkot Tangsel Selesai di Akhir Tahun 2020
Kepala Bidang Penegakkan Hukum dan Perundang-undangan (Gakkumda) Satpol PP Kota Tangsel, Sapta Maulana mengatakan, spanduk tersebut terpasang pada sembilan titik di wilayah Kecamatan Serpong dan Setu, Kota Tangsel.
"Ada sembilan titik di wilayah Kecamatan Serpong dan Setu. Pokoknya dalam penertiban, kita ngga lihat siapa-siapa Tulisan dan gambar ujaran kebencian, kita turunkan," pungkasnya.***
