Network
ZONABANTEN.com – Kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing belum berakhir. Peristiwa ini dimulai pada Jumat, 20 Oktober 2023 dan masih berlangsung hingga Sabtu, 21 Oktober 2023. Kobaran api masih menyala dan kepulan asap hitam pekat masih membumbung tinggi di udara.
Guna mengurangi dampak kebakaran di TPA Rawa Kucing, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengevakuasi warga sekitar ke Kantor Kecamatan Neglasari. Pasalnya, asap dari TPA tersebut dikhawatirkan menimbulkan penyakit pernapasan.
“Sementara kita evakuasi mereka, karena asap dari kebakaran bisa berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar. Saat ini ada 34 warga yang telah dievakuasi, 19 dewasa dan 15 anak-anak,” kata Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah.
Arief menyampaikan, dirinya juga telah mengarahkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang untuk menyalurkan bantuan berupa makanan kepada para pengungsi di Kantor Kecamatan Neglasari.
“Bantuan makanan sudah didistribusikan dan bantuan lain juga sedang disiapkan,” ujarnya.
Baca Juga: Belasan Jam Menaklukan Api di TPA Rawa Kucing, Petugas Damkar Kota Tangerang Tumbang
Penyebab pasti kebakaran di TPA Rawa Kucing belum diketahui. Namun, saat ini bencana tersebut diduga terjadi karena faktor cuaca panas akibat musim kemarau. Sejak Jumat sore, ratusan petugas pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api. Beberapa di antara mereka bahkan tumbang karena terlalu letih.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Tihar, mengatakan bahwa Pemkot Tangerang sebenarnya telah lama berencana menghapus cara pengolahan sampah dengan sistem open dumping. Pasalnya, sistem ini beresiko mencemari lingkungan dan menimbulkan kebakaran seperti yang terjadi di TPA Rawa Kucing.
Dia melanjutkan, Pemkot Tangerang telah berupaya mengatasi persoalan sampah dengan berbagai cara, seperti menggunakan magot sebagai pengurai sampah alami dan menerapkan sistem Refused Derrived Fuel (RDF) yang mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif.
“Sampai terakhir di Kota Tangerang ditunjuk menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional untuk pengelolaan sampah lewat Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Artinya, kami, pemkot, komit untuk menyelesaikan persoalan sampah,” tutur Tihar.
