Sementara itu, menurut Santa (55) seorang warga Badui mengatakan, sejak dirinya membuka ladang di Blok Cicuraheum Gunungkencana, telah menemukan sebanyak enam ekor ular tanah.
Namun beruntung tidak menjadi korban gigitan ular berbisa tersebut.
"Kami cukup waspada dan hati-hati ketika membuka ladang pertanian karena rawan gigitan ular berbisa yang mematikan itu," kata Santa.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan masyarakat Badui jika menjadi korban gigitan ular berbisa bisa ditangani di puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kami terus meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melayani puskesmas rawat inap," katanya.***