Network
ZONABANTEN.com – Fenomena El Nino menyebabkan 2.800 batang tanaman cabai keriting yang ditanam di lahan seluas 2.000 meter persegi di Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, terancam gagal panen karena mengalami kekeringan.
Ikbal, salah satu petani cabai keriting di desa tersebut, mengatakan bahwa kekeringan telah melanda daerahnya selama 2 bulan. Sejak Agustus 2023, curah hujan semakin rendah dan cuaca semakin panas sehingga lahannya mengalami kekeringan.
“Mulai tanam waktu bulan Juli. Waktu itu sekitar satu minggu masih ada hujan. Terus pada bulan Agustus mulai kekeringan hingga sekarang,” katanya.
Ikbal menuturkan bahwa kekeringan membuat warga setempat mengalami krisis air bersih. Oleh karena itu, dia terpaksa menggunakan air bersih dari rumahnya untuk menyelamatkan tanaman cabai keriting tersebut.
“Saat ini untuk penyiraman tanaman kami gunakan air dari rumah dengan kapasitas terbatas,” ujarnya.
Baca Juga: Tubuhnya Membiru, Bayi Laki-Laki yang Dibuang di Kabupaten Pandeglang Dirujuk ke Rumah Sakit
“Kalau untuk kebutuhan rumah tangga masih cukup, tapi kalau untuk tanaman kurang, sehingga kami lakukan penyiraman dua hari sekali, normalnya tiap hari,” sambungnya.
Ikbal mengatakan bahwa tanaman cabai keritingnya tidak tumbuh dengan baik bahkan terancam gagal panen akibat kekeringan. Menurutnya, tanaman tersebut seharusnya mulai berbuah, tetapi sayangnya hanya sebagian yang berbunga.
“Masa tanam itu kan 3 bulan, harusnya sekarang ini sudah rimbun dan berbuah, namun hanya sebagian yang sudah berbunga dan ada juga yang sudah berbuah tapi tidak bagus. Diprediksi gagal panen karena pertumbuhan tanaman tidak stabil,” tuturnya.
Informasi ini juga dapat Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Dampak El Nino, Ribuan Batang Tanaman Cabai di Kabupaten Pandeglang Terancam Gagal Panen.
