Network
ZONABANTEN.com – Kabupaten Pandeglang dinilai darurat kekerasan seksual menurut Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton. Pasalnya, jumlah korban asusila di Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2023 cukup banyak.
Sejak Januari hingga Agustus 2023, ada 10 kasus pencabulan anak, 2 kasus penyodoman, 4 kasus pencabulan orang dewasa, dan 23 kasus persetubuhan anak sehingga totalnya 39 kasus kekerasan seksual.
“Kalau dari penilaian kami masuk ya (darurat kekerasan seksual), karena melihat korban tidak sedikit, korbannya banyak, jadi ini bisa dikatakan darurat menurut kami,” kata Shilton.
Menurutnya, jumlah kasus kekerasan seksual di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatan dari tahun lalu. Sepanjang tahun 2022, ada 10 kasus pencabulan anak, 26 kasus persetubuhan anak, dan 2 kasus pencabulan orang dewasa sehingga totalnya 38 kasus.
Baca Juga: Bejat! Gadis Belasan Tahun di Kabupaten Pandeglang Dicekoki Miras dan Dicabuli 5 Pemuda
Sementara sejak Januari hingga Agustus 2023, jumlah kasus kekerasan seksual di Kabupaten Pandeglang sudah mencapai 37 kasus. Hal ini pun menimbulkan keprihatinan karena angka tersebut lebih tinggi dari tahun lalu dan diprediksi akan terus meningkat.
“Jelas tahun ini lebih tinggi karena baru jalan 8 bulan saja sudah lumayan perbandingannya,” ujar Shilton.
Ia mengatakan bahwa jumlah kasus kekerasan seksual di Kabupaten Pandeglang akan terus bertambah jika tidak ada upaya untuk mencegah peristiwa memprihatinkan yang sebagian besar menimpa anak-anak ini.
“Jadi, tidak menutup kemungkinan kalau kita tidak segera melakukan upaya-upaya pencegahan, saya yakin ini akan terus bertambah,” tutur Shilton.
Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Kasus Asusila 2023 Tinggi, Kabupaten Pandeglang Disebut Darurat Kekerasan Seksual.
