Network
ZONABANTEN.com – Dinas Perikanan Kabupaten Lebak mengimbau para nelayan tradisional di Lebak Selatan untuk mengenakan rompi pelampung selama berburu ikan di laut agar keselamatannya lebih terjamin.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah, mengatakan bahwa banyak nelayan yang mengalami kecelakaan di laut dan akhirnya meregang nyawa karena tidak mengenakan rompi pelampung.
“Banyak kecelakaan di laut mengakibatkan nelayan meninggal dunia akibat tidak pakai rompi pelampung,” katanya.
Rizal mengungkapkan bahwa jumlah nelayan di Kabupaten Lebak saat ini sekitar 3.000 orang. Namun, hanya sedikit yang menggunakan rompi pelampung selama berada di lautan. Menurutnya, hal ini tidak boleh diabaikan karena laut di Banten memiliki gelombang yang relatif tinggi.
Kondisi tersebut mengancam keselamatan jiwa nelayan sehingga rompi pelampung harus selalu dibawa. Ketika peristiwa yang tidak diinginkan seperti cuaca buruk terjadi, resiko kematian nelayan rendah karena adanya rompi tersebut.
Baca Juga: Lebak Darurat Kekeringan, BPBD Lebak Minta BMKG Buatkan Hujan Buatan
“Kami mengingatkan pada Bimtek Sertifikasi Kecakapan Nelayan, semua nelayan tradisional harus memakai pelampung untuk keselamatan jiwa,” ujarnya.
Rizal menyampaikan bahwa selama bulan Agustus 2023, ada tiga nelayan di Kabupaten Lebak yang meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di laut dan tidak memakai rompi pelampung.
“Kami meyakini pakaian pelampung itu bisa menyelamatkan nelayan jika diterjang gelombang tinggi dan angin kencang,” tuturnya.
Sementara itu, Bimtek Sertifikasi Kecakapan Nelayan tersebut diikuti tiga puluh orang. Narasumber yang dihadirkan berasal dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhan Ratu Sukabumi.
