Network
ZONABANTEN.com – Seorang pria bernama Tohiri (33 tahun), warga Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, tewas dibunuh teman-temannya.
Tohiri tewas di tangan tiga temannya yang berinisial MS (50 tahun), warga Kampung Wakaf, Desa Singamerta, serta HM (25 tahun) dan SA (24 tahun), warga Kampung Kalang Anyar, Desa Singamerta, Kabupaten Serang.
Tohiri tewas dibunuh karena alasan sepele, yaitu tidak ikut menyumbang minuman keras atau miras di sebuah pesta miras yang diadakan ketiga temannya tersebut.
Peristiwa pembunuhan ini terungkap saat warga Kecamatan Ciruas menemukan Tohiri dalam kondisi mengambang dan tidak bernyawa di sebuah kali di Desa Kadikaran, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, pada Senin, 14 Agustus 2023.
Warga Kecamatan Ciruas kemudian melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. Dalam waktu kurang dari 24 jam, Satreskrim Polres Serang dan Satreskrim Polsek Ciruas berhasil menangkap ketiga pria tersebut.
Baca Juga: Diduga Selingkuh dengan sang Menantu, Seorang Ayah di Kota Serang Dibunuh Anak Tirinya
Setelah dimintai keterangan, mereka mengaku membunuh Tohiri karena marah dan tersinggung, sebab Tohiri tidak menyumbang miras. Selain itu, mereka takut Tohiri akan balas dendam jika ia tetap hidup.
Kapolres Serang, AKBP Wiwin Setiawan, mengatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap ketiga pria tersebut dalam waktu 7 jam setelah menerima laporan dari warga Kecamatan Ciruas.
“Tim bergerak cepat melakukan penyelidikan dengan menemui keluarga korban, keseharian korban, orang terdekat, serta teman-teman korban, sehingga dalam waktu sekitar 7 jam berhasil mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pelaku dan merupakan rekan-rekan korban,” kata Wiwin.
“Selanjutnya personel Polsek Ciruas dan Satreskrim Polres Serang serta unit identifikasi melakukan cek TKP serta membawa jenazah tersebut ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum dan otopsi,” sambungnya.
Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Gegara Tak Patungan Miras, Pria di Ciruas Kabupaten Serang Banten Ini Dibunuh 3 Temannya.
Baca Juga: Pembangunan di Kota Serang Dinilai Belum Merata, Syafrudin: Butuh Waktu 100 Tahun
Saat diperiksa, jasad Tohiri memiliki sejumlah luka lebam pada bagian wajah dan kepalanya. Luka ini diduga disebabkan oleh pukulan menggunakan benda tumpul.
“Hasil pemeriksaan oleh tim forensik, wajah korban didapat luka akibat kekerasan benda tumpul, serta didapatkan memar berupa benjolan pada bagian kepala belakang,” ujar Wiwin.
Menurutnya, peristiwa penganiayaan yang berujung kematian itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, di mana ketiga pria tersebut membeli miras di Pasar Ciruas. Setelah itu, mereka mendatangi Tohiri dan mengajaknya berpesta miras di sebuah gubuk yang berada di Kampung Bedeng, Desa Kadikaran.
“Selang beberapa menit pesta miras, korban dan tersangka MS sempat cek-cok adu mulut. Lalu MS langsung memukul korban di bagian rahang korban sebanyak dua kali,” kata Wiwin.
“Kedua teman lainnya juga ikut memukul korban. Setelah korban tidak sadarkan diri, ketiga pelaku membawa korban menggunakan motor ke pinggir kali di Kadikaran dan langsung menurunkan korban dan mendorongnya ke kali,” sambungnya.*** (KabarBanten.com/Dindin Hasanudin)
