Network
ZONABANTEN.com – Sejumlah desa di Kabupaten Lebak mengalami krisis air bersih karena dampak el nino yang menyebabkan kekeringan.
Selain itu, puluhan hektar sawah di Kabupaten Lebak pun mengalami kekeringan. Hal ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak bertindak.
Febby Rizki Pratama, Ketua BPBD Lebak, mengatakan bahwa menurut laporan dari para relawan, beberapa desa di Kabupaten Lebak mengalami kekeringan dan krisis air bersih yang menyulitkan warga setempat.
“Dari rakor bersama teman-teman relawan di 28 kecamatan, dilaporkan beberapa daerah sudah mengalami kekeringan, termasuk di area persawahan, dan krisis air bersih,” katanya.
Menurut Febby, 16 kecamatan di Kabupaten Lebak rawan mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Namun, beberapa di antaranya sudah mendapatkan intervensi dari pemerintah setempat.
Baca Juga: Antisipasi Dampak El Nino, Petani di Lebak Budidayakan Sayuran, Omzetnya Rp5 Juta per Hari
“Jadi, ada 8 kecamatan lain yang menjadi titik fokus kita dan saya sudah minta ke teman-teman relawan untuk mendata berapa desa yang mengajukan suplai air bersih,” ujarnya.
Febby mengungkapkan bahwa saat ini ada tujuh desa di Kabupaten Lebak yang mengajukan permohonan suplai air bersih dari BPBD Lebak karena sumber air di tempat tinggal mereka tidak layak digunakan.
“Seperti di Banjarsari, Warunggunung, dan Sajira. Ini akan kita bantu, selain mengandalkan air dari PDAM dan sumber-sumber lainnya, agar tidak ada lagi masyarakat yang membeli air,” tuturnya.
Febby menyampaikan bahwa saat ini BPBD Lebak dan Dinas Pertanian (Distan) Lebak masih menghitung luas area persawahan di Kabupaten Lebak yang mengalami kekeringan agar pihaknya mengetahui berapa banyak air yang perlu disuplai ke wilayah tersebut.
