Sebut Jabatan Kemanusiaan, PSI Tangsel Dorong Guru Honorer yang Mengabdi Puluhan Tahun Diangkat PPPK

- 12 Oktober 2021, 19:14 WIB
Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu / Zonabanten/Arie
Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Alexander Prabu / Zonabanten/Arie /

 

ZONABANTEN.com - Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Alexander Prabu menyebut guru adalah jabatan kemanusiaan. Atas dasar itu, kata Alexander Prabu, pengabdian guru guru honorer di Kota Tangsel layak mendapatkan kesempatan untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).

"Menjadi guru itu adalah kemanusiaan, kecintaan terhadap profesi. Memang ada pengetahuan, tapi kalau misalkan orang sudah mengajar puluhan tahun sebagai guru honorer, harus kalah bersaing dengan fresh graduate yang sarjana, apakah artinya dia (sarjana) akan mencintai profesinya tersebut?" kata pria yang akrab dipanggil Alex tersebut, Selasa 12 Oktober 2021.

Kalau orang sudah mencintai profesi, terlebih guru guru honorer yang senior senior, yang sudah sepuh sepuh, hal hal kreatif akan muncul, tidak perlu pengetahuan. Maksudnya, guru guru honorer ini sangat sulit untuk bisa menjadi PPPK di Tangsel. Alasannya karena harus sarjana, dan kalah bersaing dengan yang muda muda. Toh, mereka sudah mengabdi sampai puluhan tahun, dan belum diperhatikan oleh pemerintah," imbuh Alex.

Baca Juga: Keren! Ratusan Petani Anggur di Tangsel Hasilkan 35 Varian Secara Swadaya

Dengan tingginya passing grade atau persyaratan menjadi PPPK, tegas Alex, dianggap menjadi persoalan sendiri bagi honorer yang telah mengabdi puluhan tahun tersebut. Belum lagi, ungkap Alex, jalur afirmasi yang hanya 15 persen tersedia bagi para guru guru honorer. Melihat hal itu, pihaknya meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), untuk menurunkan passing grade.

"Pertama saya inginkan, dari Kemendikbud Ristek menurunkan passing grade. Mungkin dibuat pengabdian yang lima tahun keatas atau yang 10 tahun keatas. Saya juga meminta jalur afirmasi 80 persen. Kedua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel bisa membantu mereka secara optimal," ujar Alex.

Bisa melakukan pembimbingan, pengarahan, pelatihan sehingga orang orang ini (honorer diatas 10 tahun), yang guru guru honorer yang mau jadi PPPK itu bisa terupdate pengetahuan mereka. Karena selama ini kan guru guru selalu sibuk mengurusin anak, mau mengoreksi, jadi waktunya agak tercurah. Mereka ngga bisa belajar untuk ikut seleksi PPPK," tambah Alex.

Baca Juga: Banyak Kolektor, Wali Kota Tangsel Berikan Sinyal Akan Budidayakan Buah Anggur

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x